Permasalahan yang terjadi pada saat penerimaan siswa baru ialah proses
penerimaan siswa baru anak berkebutuhan khusus yang dilakukkan tanpa
prosedur yang benar. Misalkan pembatasan jumlah kuota siswa baru anak
berkebutuhan khusus yang masuk dengan ketentuan yang telah dibuat sekolah.
Persyaratan yang diajukan sekolah mengenai klasifikasi anak berkebutuhan
khusus ialah, kategori ringan sampai dengan sedang saja, serta keterampilan
dalam mengidentifikasi dan asessmen pada saat penerimaan siswa baru anak
berkebutuhan khusus masih kurang. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah
proses pelaksanaan penerimaan siswa baru anak berkebutuhan khusus di SDN
Kuin Selatan 3 Banjarmasin, dengan pertanyaan penelitian bagaimanakah poses
penerimaan siswa baru anak berkebutuhan khusus di SDN Kuin Selatan 3
Banjarmasin.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan metode deskriftif untuk memberikan uraian mengenai fenomena atau
gejala sosial yang diteliti. Jumlah sampel yang diteliti yaitu 7 orang. Instrumen
yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penerimaan siswa-siswi baru
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDN Kuin Selatan 3 Banjarmasin yang
diselenggarakan setiap tahunnya selalu membentuk panitia penyelenggara yang
ditunjuk berdasarkan rapat antara kepada sekolah dengan seluruh dewan guru.
Khusus untuk calon siswa-siswi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), panitianya
adalah guru pembimbing khusus dengan latar belakang pendidikan luar biasa.
Pelaksanaan identifikasi dan asesmen pada proses penerimaan siswa-siswi baru
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDN Kuin Selatan 3 Banjarmasin sudah
dilaksanakan. Identifikasi yang dilakukkan berupa wawancara dengan orangtua
dan mengisi biodata anak. Langkah-langkah yang dilakukkan sekolah dalam
penerimaan siswa baru sudah cukup baik, tetapi pada bagian tertentu identifikasi
dan asessmen dilakukkan sesederhana mungkin direnakan lokasi waktu yang
terbatas. Langkah yang dilakukkan sekolah dalam mengatasi masalah tersebut
ialah melakukkan identifikasi dan asessmen dilain waktu.
Saran dalam penelitian ini adalah adanya upaya dari sekolah untuk
melakukkan proses penerimaan siswa baru anak berkebutuhan khusus dengan
lebih baik dan lebih sistematis lagi

Kata kunci : Anak Berkebutuhan Khusus dan Pendidikan Inklusif