ABSTRAK

Caroline, Veronica Exlecia. 2019. “Meningkatkan Hasil Belajar Materi Volume Bangun Ruang Kubus dan  Balok Menggunakan Kombinasi Model Audiotory Intelectually Repetition (AIR),  Student Facilitator and Explaning (SFE), dan Pair Check pada siswa kelas V SDN 2 Guntung Manggis Banjarbaru”. Skripsi Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Dosen Pembimbing: Mohammad Dani Wahyudi, S.Pd, M.Pd.

Kata Kunci: hasil belajar, volume bangun ruang kubus dan balok, Audiotory Intelectually Repetition (AIR), Student Facilitator and Explaning (SFE), dan Pair Check.

                 Permasalahan penelitian ialah rendahnya hasil belajar siswa pada materi volume kubus dan balok. Hal ini disebabkan karena kurangnya penggunaan  kombinasi model pembelajaran, sehingga mengakibatkan kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa tidak menguasai konsep pembelajaran, suasana cenderung pasif, dan sumber belajar hanya menggunakan buku. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa di bawah KKM yang telah ditetapkan, yaitu 70. Oleh karena itu, perlu diadakan inovasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran Audiotory Intelectually Repetition (AIR), Student Facilitator and Explaning (SFE), dan Pair Check dengan tujuan mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan menganalisis hasil belajar siswa pada materi volume kubus dan balok di kelas V C SDN 2 Guntung Manggis Banjarbaru.

               Penilitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan 3 siklus. Setting penelitian adalah siswa kelas V C Semester genap SDN 2 Guntung Manggis Banjarbaru tahun pelajaran 2018/2019, dengan jumlah siswa sebanyak 24 siswa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitaif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru dan siswa. Data kuantitatif diperoleh dari data hasil belajar. Analisis data dihitung berdasarkan skala persentase dan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan.

                 Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas guru pada siklus I mencapai kriteria baik, siklus II mencapai kriteria sangat baik, siklus III mencapai kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I mencapai kriteria sebagian kecil aktif, siklus II mencapai kriteria hampir seluruhnya aktif dan siklus III mencapai kriteria hampir seluruhnya aktif. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 46%, siklus II mencapai 70%, dan siklus III mencapai 92%.

     Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menggunakan kombinasi model Audiotory Intelectually Repetition (AIR), Student Facilitator and Explaning (SFE), dan Pair Check dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disarankan kepada guru sebagai referensi dalam penggunaan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.