FORCE MAJEURE SEBAGAI ALASAN TIDAK

DILAKSANAKANNYA SUATU PERJANJIAN

Dian Khairana

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalahagar mengetahui apa saja perbedaan dari force majeure dan wanprestasi dan untuk mengetahui kriteria Force majeure berdasarkan kasus-kasus yang terjadi di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan tipe pengumpulan bahan hukum pengolahan dengan cara menganalisa masalah, pengumpulan beberapa peraturan perundang-undangan dan penjelasan-penjelasan yang berhubungan dengan topik  permasalahan yang akan dibahas.

Menurut hasil dari penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa: Pertama, Perbedaan antara Force majeure dan wanprestasi dapat dilihat dari ada tidaknya kesalahan pada debitur, apabila ada kesalahan yang dilakukan debitur maka dianggap wanprestasi apabila tidak ada kesalahan pada debitur maka dianggap Force majeure.Kedua, kriteria Force majeure berdasarkan kasus di Indonesia(a).Kasus Syahrini dengan Blue Eyes Café and Karoke menyatakan bahwa dalam keadaan Force majeure karena ayah nya sedang sakit, sedangkan pihak Blue Eyes Café and Karoke menyatakan bahwa Syahrini melakukan wanprestasi.(b).Karaha Bodas company dengan Pertamina dikasus ini Pertamina tidak dapat memenuhi prestasinya karena dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 5 Tahun 1998menyatakan penundaan terhadap proyek-proyek besar yang ada di Indonesiakarena Indonesia mengalami krisis ekonomi. Ini merupakan suatu Force majeure karena tidak mungkin untuk pertamina melakukan prestasinya setelah dikeluarkannya Peraturan Presiden tersebut.(c).Kasusterjadinya banjir di Jakarta yang menyebabkan truck yang membawa ikan untuk dieksport ke China terendam banjir sehingga tidak bisa bergerak dan menyebabkan ikan yang akan dikirim ke China tersebut menjadi busuk. Hal ini merupakan Force majeure absolut karena debitur tidak bisa memenuhi prestasi.

Kata Kunci: Force majeure, Perjanjian, Wanprestasi