Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Bina Diri, Mencuci Pakaian, Anak Tunagrahita
Sedang
Anak tunagrahita sedang dalam penelitian ini masih belum mampu
melakukan keterampilan bina diri khususnya mencuci pakaian. Padahal seperti
kita ketahui bahwa keterampilan bina diri mencuci pakaian ini sangat penting
untuk setiap individu. Hal inilah yang menjadi latar belakang peneliti tertarik
untuk memberikan pengajaran kepada anak tersebut guna meningkatkan
keterampilan bina dirinya dengan menggunakan metode demonstrasi.
Metode penelitian ini adalah metode SSR (Single Subject Research).
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain A-B-A. Desain A-B-A
memiliki tiga tahap yaitu baseline 1 (A1), tahap intervensi (B), dan tahap baseline
2 (A2). Tahap baseline 1 (A1) sebagai data awal yakni sebelum adanya perlakuan/
intervensi, tahap intervensi dengan menggunakan metode demonstrasi, dan
baseline 2 (A2) sebagai control dari baseline 1 (A1). Subjek pada penelitian ini
adalah satu orang anak tunagrahita sedang kelas VII E di SMPN 14 Banjarmasin
yang bernama M. Febrian Al Razib. Teknik analisis data pada penelitian ini
menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian
dapat dilihat dari baseline 1 (A1) kemampuan subjek penelitian dalam bina diri
mencuci pakaian memperoleh mean level sebesar 41, tahap intervensi (B) di
peroleh mean level sebesar 73,3, dan tahap baseline 2 (A2) memperoleh mean
level sebesar 80,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat
meningkatkan kemampuan bina diri anak tunagrahita sedang kelas VII E di
SMPN 14 Banjarmasin. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
melakukan penelitian lanjutan tentang efektifitas metode demonstrasi pada anak
berkebutuhan khusus lainnya dengan keterampilan yang lain, bagi guru
pendamping hendaknya dapat mengajarkan keterampilan bina diri dengan
menggunakan metode demonstrasi.