Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS tema Kayanya Negeriku Kelas IV SD Kartika V-2 Banjarmasin. Penyebab rendahnya aktivitas belajar karena pembelajaran yang kurang menarik, kurang mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari, kurang memicu keterampilan berpikir kritis, masih bersifat satu arah, kurangnya rasa percaya diri siswa, dan pembelajaran tidak memunculkan rasa keingintahuan siswa sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan melalui kombinasi model Contextual Teaching and Learning, Two Stay Two Stray, dan Teams Games Tournament. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas aktivitas guru, dan untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester genap SD Kartika V-2 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah 16 siswa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru dan siswa. Data kuantitatif diperoleh melalui tes tertulis secara berkelompok dan individu.Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah (1) aktivitas guru dikatakan berhasil dengan kriteria sangat baik; (2) aktivitas siswa 80% aktif dan sangat aktif; dan (3) hasil belajar dikatakan berhasil jika secara individual siswa mencapai nilai ≥ 60.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I mencapai kriteria cukup baik meningkat pada pertemuan IV mencapai kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan I memperoleh 44% meningkat pada pertemuan IV mencapai 88%. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pertemuan I mendapat 56% dan meningkat pada pertemuan IV mencapai 88%.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi Contextual Teaching and Learning, Two Stay Two Stray, dan Teams Games Tournament dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hipotesis dapat diterima. Disarankan dengan penggunaaan model tersebut dapat dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan aktivitas siswa yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.