DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA, MATERI SIKLUS AIR DAN DAMPAKNYA MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PROBLEM SOLVING, EXPLICIT INSTRUCTION DAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS V DI SDN MELAYU 11 BANJARMASIN
PENGARANG:M. NAJAR PAHLIPI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-11-07


ABSTRAK

Pahlipi, Najar. 2019. Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa, Materi Siklus Air dan

Dampaknya Menggunakan Kombinasi Model Problem Solving, Explicit Instruction dan Numbered Head Together pada Siswa Kelas V di SDN Melayu 11 Banjarmasin”. Skripsi Program Pendidikan Guru Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Dosen Pembimbing: Drs. Sulaiman, M.Pd., Ph.D.

 

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Siklus Air dan Dampaknya, Problem Solving, Explicit

Instruction, Numbered Head Together.

 

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar siswa yang disebabkan siswa kurang terlibat langsung dalam proses pembelajaran karena pembelajaran masih menggunakan metode ceramah sehingga kurang menarik perhatian siswa, akibatnya kurangnya rasa keingintahuan siswa terhadap pelajaran. Siswa  cendrung pasif dan tidak dituntut untuk berpikir kritis dalam pembelajaran. Siswa hanya menerima informasi dari guru tanpa berusaha mencari dan mengembangkan konsep pembelajaran yang telah dimilikinya. Upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran yaitu menggunakan kombinasi model Problem Solving, Explicit Instruction dan Numbered Head Together. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas siswa, aktivitas guru, dan hasil belajar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan 4 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V semester genap SDN Melayu 11 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019, dengan jumlah siswa sebanyak 24 siswa. Data diperoleh melalui observasi aktivitas guru dan siswa tes tertulis secara individu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I memperoleh skor 19 kriteria Baik, meningkat pada pertemuan IV menjadi 23 dengan kriteria Sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan I memperoleh 29,2% dengan kriteria cukup aktif, dan pertemuan IV mencapai 95,8% dengan kriteria sangat aktif. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pada pertemuan I mencapai  54,2%, dan meningkat pada pertemuan IV mencapai 95,8%.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi model Problem Solving, Explicit Instruction dan Numbered Head Together dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Adapun saran bagi kepala sekolah, guru, dan peneliti lain agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar guna meningkatkan mutu pendidikan disekolah.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI