Permasalahan yang terjadi di materi penjumlahan pecahan dikelas V SDN Kelayan Dalam 7  dalam penelitian ini ialah masih terdapat kurangnya aktivitas siswa dan tidak adanya interaksi antara guru dan siswa. Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui kualitas aktivitas guru, meningkatkan aktivitas siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada penjumlahan pecahan menggunakan model Direct Instruction (DI), dikombinasikan dengan Numbered Head Together (NHT), Course Review Hooray (CRH) dan Media Kertas Lipat.

  Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus menggunakan pendekatan kualitatif dengan setting penelitian dilaksanakan di kelas V SDN Kelayan Dalam 7 Banjarmasin. Data kualitatif diperoleh melalui instrumen penelitian seperti lembar observasi aktivitas guru dengan indikator keberhasilan mendapat kategori “Sangat Baik” dan aktivitas siswa dengan indikator keberhasilan mendapat kategori “Aktif”. Sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dari hasil tes tertulis dengan penggunaan soal evaluasi secara individu dan klasikal. Analisis data dihitung berdasarkan hasil persentase dan indikator ketuntasan belajar individual mencapai ≥60 dan secara klasikal sebesar ≥80% dari siswa mencapai ketuntasan individual.

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan memperoleh hasil pada aktivitas guru mendapat  skor 28 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa memperoleh kategori sangat aktif,dengan presentase klasikal 83% serta pada ketuntasan hasil belajar secara klasikal mengalami peningkatan dengan presentase 92%.

Sesuai dari hasil temuan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kombinasi model Direct Instruction (DI), dikombinasikan dengan Numbered Head Together (NHT), Course Review Hooray (CRH) dan Media Kertas Lipat dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan di kelas V SDN Kelayan Dalam 7 Banjarmasin dan hipotesis dapat diterima. Disarankan kepada guru , kepala sekolah dan peneliti lain agar dapat digunakan sebagai rujukan alternatif untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas.