Latar Belakang: Penyakit kardiovaskular  berupa henti jantung yang terjadi di luar rumah sakit menyebabkan kematian lebih dari 17 juta orang. Namun henti jantung dapat ditangani dengan Batuan Hidup Dasar (BHD) berupa tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) menggunakan media pendidikan kesehatan dengan media audiovisual (video), dimana media audiovisual (video) lebih baik dalam menyampaikan informasi. Di SMKN 1 Banjarbaru belum ada dilakukannya pendidikan kesehatan BHD terutama RJP. Pendidikan Kesehatan BHD tentang RJP menggunakan media audiovisual (video) dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan efikasi diri siswa-siswi dalam menolong korban henti jantung di luar rumah sakit.

Tujuan: Mengetahui perbedaan media poster dan media audiovisual (video) tentang resusitasi jantung paru (RJP) terhadap efikasi diri pada siswa-siswi SMKN 1 Banjarabaru.

Metode: Penelitian ini menggunakan  metode desain quasy experimental dengan jenis rancangan post-test only design, teknik pengumpulan data yaitu menggunakan problability sampling dengan pendekatan simple random sampling. Jumlah sempel berjumlah 84 responden dan terbagi 2 kelompok, yaitu kelompok media poster dan media audiovisual (video). Data dikumpulkan menggunakan lembar kuesioner efikasi diri. Analisa data yang digunakan yaitu dengan uji mann whitney.

Hasil: Dari hasil statistik menggunakan uji mann-whitney didapatkan nilai p-value 0,000. Dengan didapatkan nilai (p-value 0,000<α=0,05) pada efikasi diri siswa-siswi, yang berarti menyatakan bahwa ada perbedaan menggunakan media poster dan media video tentang RJP terhadap efikasi diri pada siswa-siswi SMKN 1 Banjarbaru. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata 28,40 pada media audiovisual (video) lebih tinggi dibandingkan pada media poster dengan nilai rata-rata 23,83.

Kata kunci: efikasi diri, media poster, media audiovisual (video), bantuan hidup dasar (BHD), resusitasi jantung paru