ABSTRAK

Puteri, Mia Millati. 2019. “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Muatan IPS Tema 9 Kayanya Negeriku Menggunakan Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) Dikombinasikan Dengan Model Number Head Together (NHT), Dan Mind Mapping Pada Siswa Kelas 4 SDN 3 Guntung Manggis Banjarbaru”. Skripsi Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Pendidikan Guru Prasekolah dan Sekolah Dasar Banjarmasin. Pembimbing Dr. H. Metroyadi, SH, M.Pd.

Kata kunci: Muatan IPS, Tema 9 Kayanya Negeriku, Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE), Number Head Together (NHT), Mind Mapping.

Masalah yang terjadi yaitu rendahnya aktivitas belajar siswa muatan IPS kelas 4 pada tema 9 kayanya negeriku SDN 3 Guntung Manggis Banjarbaru. Penyebabnya pembelajaran belum menyajikan kegiatan yang mendorong siswa aktif, monoton dan membosankan. Sehingga berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi pelajaran kurang, siswa bosan dank rang aktif dalam pembelajaran, akibatnya hasil belajar siswa juga rendah.. Hal ini akan diperbaiki menggunakan model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) yang dikombinasikan dengan model Number Head Together (NHT), dan Mind Mapping. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas guru, dan untuk menganalisis aktivitas serta hasil belajar siswa.

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 4 pertemuan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Setting penelitian di kelas 4 SDN 3 Guntung Manggis Banjarbaru Semester II tahun ajaran 2018/2019, jumlah siswa 23 orang, 13 siswa Laki-laki dan 10 siswa Perempuan.  Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran, dan tes hasil belajar di akhir pertemuan. Cara pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan selama pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukan terlaksananya aktivitas guru dari pertemuan 1 dengan perolehan skor 30 dan terjadi peningkatan 44 pada pertemuan 4. Aktivitas siswa pertemuan 1 memperoleh 61% dan terjadi peningkatan menjadi 98% pada pertemuan 4. Hasil belajar siswa mencapai indikator keberhasilan sesuai dengan KKM ≥ 70, aspek kognitif pada pertemuan 1 mencapai 57% dan terjadi peningkatan 96% pada pertemuan 4, aspek afektif pada pertemuan 1 mencapai 61% dan terjadi peningkatan 91% pada pertemuan 4, aspek psikomotorik pada pertemuan 1 mencapai 57% dan terjadi peningkatan 96% pada pertemuan 4.

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat sesuai dengan hipotesis di penelitian. serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disarankan kepada guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya agar kombinasi model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan dalam memilih model pembelajaran.