Masalah penelitian ini adalah rendahnya kemampuan anak dalam bersikap kooperatif dengan teman dikarenakan kuranganya kegiatan kelompok, pembelajaran yang bersifat satu arah, dan sosial emosional anak yang tidak mau berbagi main dengan orang lain sehingga anak bersifat egosentris. Apabila masalah ini tidak dipecahkan dampaknya anak mengalami kesulitan dalam aspek sosial emosional pada kemampuan bersikap kooperatif dengan teman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, anak dan menganalisis capaian perkembangan dalam bersikap kooperatif dengan teman.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif yang dirancang dalam 4 kali pertemuan, dimana jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek peneliti ini merupakan anak kelompok B1 di TK Penerus Bangsa PGRI Banjarmasin yang berjumlah 16 orang anak. Jenis data menggunakan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Cara mengumpulkan data menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara deskriptif kualitatif dengan guru mencapai ≥24 dengan kategori “Sangat Baik”, aktivitas anak mencapai ≥76% dengan kategori “Sangat Aktif”, dan hasil perkembangan anak mendapat bintang «««« (Berkembang Sangat Baik).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kombinasi Model Numbered Head Together (NHT), Direct Instruction dan Metode Proyek dengan Kegiatan Bermain Konstruktif pada kelompok B1 di TK Penerus Bangsa PGRI, dapat meningkatkan aktivitas guru memperoleh skor 18 meningkat menjadi skor 28 pada pertemuan IV dengan kriteria “Sangat Baik”. Aktivitas anak memperoleh 44% berkembang pada pertemuan IV memperoleh nilai 100% dengan kriteria “Sangat Aktif”, dan pada hasil pencapaian perkembangan kemampuan bersikap kooperatif dengan teman anak 16 anak memperoleh bintang «««« (Berkembang Sangat Baik) dengan persentase 100%.

Kesimpulan penelitian bahwa Menggunakan Kombinasi Model Numbered Head Together, Direct Instruction dan Metode Proyek dengan Kegiatan Bermain Konstruktif pada Anak Kelompok B1 di TK Penerus Bangsa PGRI Banjarmasin, dapat meningkatkan aktivitas guru, anak dan hasil pengembangan belajarnya. Dengan ini, Dihara pkan agar Kepsek, guru dan peneliti selanjutnya dapat menggunakan sebagai upaya dalam melakukan perbaikan dan pengembangan aspek sosial emosional dalam kemampuan bersikap kooperatif dengan teman.