Permasalahan dalam penelitian ini yaitu disebabkan karena siswa sulit memahami konsep-konsep materi pembelajaran karena masih bersifat abstrak, siswa cenderung pasif, materi disampaikan hanya secara satu arah sehingga menyebabkan kurangnya gairah, antusias, partisipan dan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. Selain itu juga adanya cara pengajaran guru yang masih belum menggunakan model-model pembelajaran. Sehingga perlu diadakan perbaikan melalui kombinasi model CRH, RME dan AIR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas siswa pada kombinasi model CRH, RME dan AIR serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas dan rancangan 4 pertemuan. Setting penelitian adalah siswa kelas V SDN 2 Guntung Manggis Banjarbaru tahun ajaran 2018/2019. Jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu observasi aktivitas guru, observasi aktivitas siswa, serta tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa di akhir setiap pertemuan. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan persentase dan indikator ketuntasan belajar yang telah ditetapkan.

Hasil penelitian pada pertemuan terakhir menunjukkan bahwa aktivitas guru memperoleh skor 44 dengan kategori sangat baik, aktivitas siswa secara klasikal mencapai 95% dengan kategori sangat aktif, serta ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 90% tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan kombinasi model pembelajaran CRH, RME dan AIR dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang, sehingga hipotesis dapat diterima. Disarankan kombinasi model pembelajaran CRH, RME dan AIR dapat dijadikan salah satu alternatif kombinasi model pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika