DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION, EXPLICIT INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SDN SUNGAI BATANG ILIR 1 KECAMATAN MARTAPURA BARAT KABUPATEN BANJAR
PENGARANG:SYAMSIAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-11-12


ABSTRAK

 

Syamsiah, 2019. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Cahaya dan Sifat-Sifatnya Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Group Investigation, Explicit Instruction dan Make A Match Pada Siswa Kelas V SDN Sungai Batang Ilir 1, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar. Skripsi Program Studi Strata 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,  Universitas Lambung Mangkurat. Dosen Pembimbing Drs. H. A. Muhyani Rizalie, M.Si.

 

Kata Kunci : Group Investigation, Explicit Instruction, Make A Match, Sifat-Sifat Cahaya.

 

Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Berdasaran  kenyataan yang ada, bersumber dari wawancara dengan wali kelas V SDN Sungai Batang Ilir 1 Kabupaten Banjar peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui faktor-faktor penyebab permasalahan pembelajaran. Berdasarkan dari hasil nilai ulangan semester dua SDN Sungai Batang Ilir 1, didapatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi Cahaya dan sifat-sifatnya selama satu tahun terakhir berada di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar yang telah ditetapkan sekolah yaitu 65. Siswa masih belum bisa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa tentang sifat-sifat cahaya pada tahun ajaran 2017/2018 jumlah siswa kelas V adalah 14 orang, siswa yang tidak tuntas 64,28%  sebanyak 9 orang, dan siswa yang tuntas 35,72% sebanyak 5 orang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Group Investigation, Explicit Instruction Dan Make A Match Pada Siswa Kelas V SDN Sungai Batang Ilir 1 Kabupaten Banjar, 2) Aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Group Investigation, Explicit Instruction Dan Make A Match Pada Siswa Kelas V SDN Sungai Batang Ilir 1 Kabupaten Banjar, 3) Peningkatan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya dengan menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Group Investigation, Explicit Instruction Dan Make A Match Pada Siswa Kelas V SDN Sungai Batang Ilir 1 Kabupaten Banjar.

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan.

Aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 mendapat skor 18 dengan kriteria cukup baik dan pada siklus I pertemuan 2 dapat diperbaiki sehingga mendapat skor 21 dengan kriteria baik. Kemudian aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 mendapat skor 26 dengan kriteria baik dan pada siklus II pertemuan 2 lebih diperbaiki lagi sehingga mendapat skor 30 dengan kriteria sangat baik. Maka aktivitas guru sudah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu aktivitas guru dinyatakan berhasil apabila mencapai skor ≥27 dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kombinasi model pembelajaran group investigation, explicit instruction dan make a match dapat meningkatkan aktivitas siswa. Pada siklus 1 pertemuan 1 memperoleh 46,31 dan pertemuan 2 memperoleh 52,56. Pada siklus II pertemuan 1 memperoleh 75,85 dan pertemuan 2 82,96. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I pertemuan 1 ketuntasan klasikal hanya mencapai 45,45% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 63,63% dan pada tes akhir siklus I mencapai 63,63%. Sehingga perlu dilaksanakan ke siklus berikutnya. Sedangkan pada siklus II pertemuan 1 ketuntasan klasikal mencapai 72,72% dan pada pertemuan 2 lebih meningkat menjadi 90,91% dan pada tes akhir siklus II mencapai 90,91%.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI