DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Eksistensi Tari Gandut Pada Tahun 2011-2016 di Desa Pandahan Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin
PENGARANG:Nova Herliani Puteri
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-11-13


ABSTRAK Herliani Puteri, Nova. 2016. Eksistensi Tari Gandut Pada Tahun 2011-2016 di Desa Pandahan Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin. Skripsi, FKIP-ULM Banjarmasin Jurusan Seni Drama Tari dan Musik. Pembimbing (I) Edlin Yanuar Nugraheni, S.Sn, M.Sn, Pembimbing (II) Wisnu Subroto, S.S, M.A Kata Kunci: Eksistensi, Tari Gandut. Eksistensi Tari Gandut di Desa Pandahan Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin sudah ada sejak tahun 1850-an yang dalam perkembangannya hidup subur di lingkungan masyarakat Kalimantan Selatan. Tari Gandut merupakan tari tradisional kerakyatan, biasanya mengadakan pertunjukkan Tari Gandut setelah musim panen berakhir. Masa sesudah panen ini dikenal sebagai masa perjodohan atau musim perkawinan dan sering diramaikan dengan hiburan kesenian salah satunya yaitu Tari Bagandut. Tari gandut pada zamannya pernah menjadi hiburan dikalangan Istana Kerajaan Banjar. Konon menurut sejarah, Permaisuri Sultan Adam Al Wasik Billah yang bernama Nyai Ratu Komala Sari adalah kalangan atau kelompok penari Gandut istana. Dalam perkembangan berikutnya Tari ini cepat menyebar keseluruh daerah Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui eksistensi Tari Gandut, dan (2) mendeskripsikan bentuk penyajian Tari Gandut. Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian adalah di Desa Pandahan Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi Tari Gandut yang banyak digemari masyarakat karena dapat memberikan hiburan segar di kala penat bekerja, lama-kelamaan menimbulkan pertentangan dalam kehidupan masyarakat karena dianggap kurang sesuai dengan norma agama dan dinilai mempertontonkan pergaulan bebas antara pria dan wanita. Dalam perkembangannya hingga sampai saat ini, Tari Gandut telah mengalami penyesuaian pun tetap berfungsi sebagai tari hiburan dan mereka sebut dengan bajapin, istilah bajapin tersebut sesungguhnya bukanlah hal yang baru karena dalam Tari gandut juga terdapat lagu-lagu irama japin.
Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI