Berada didalam Lembaga Permasyarakatan tentunya memiliki tantangan khusus untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan para penghuninya, mereka yang memasuki tempat ini tentunya harus dapat beradaptasi dan dapat menerima keadaan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan diri narapidana pelaku kekerasan seksual pada anak yang berada di Lembaga Pemasyarakatan kelas III Banjarbaru. Penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap diri sendiri yang mampu menerima keadaan diri dengan segala kekurangan maupun kelebihan diri, serta mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan desain penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada 3 (tiga) orang subjek narapidana pelaku kekerasan seksual pada anak. Teknik penggalian data menggunakan metode observasi, wawancara dan tes psikologi berupa tes grafis, SSCT dan MMPI. Dari hasil penelitian ini di dapatkan bahwa ketiga subjek memiliki cara penerimaan diri yang berbeda-beda dalam menerima keadaan dirinya. Subjek P memiliki keseimbangan antara real self dan ideal self, subjek L memiliki spontanitas dan menikmati hidup, sedangkan subjek M memiliki sikap terhadap kelemahan dan kekuatan diri sendiri serta orang lain. Dapat disimpulkan pada ketiga subjek memiliki penerimaan diri yang positif yaitu ketiganya berpikir untuk menerima pandangan orang lain terhadap dirinya dan penampilan status barunya sebagai narapidana.

Kata kunci: Penerimaan Diri, Narapidana dan Kekerasan seksual