DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN KEMEMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU BENTUK MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION, METODE DRILL DAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B’ TK MAWAR KECAMATAN BANJARBARU UTARA KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:NOORHAYATIE H. S.
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-11-18


ABSTRAK

HS, Noorhayatie. 2019. Mengembangkan Kemempuan Motorik Halus Melalui Kegiatan meniru Bentuk Menggunakan Kombinasi Model Explicit Instruction, Metode Drill dan Pemberian Tugas Dengan Media Kertas pada Anak Kelompok B’ TK MAWAR Kecamatan Banjarbaru Utara kalimantan Selatan. Skripsi Program Strata-1 PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Tahun Akademik 2019/2020. Pembimbing: Drs. H. A. Muhyani Rizalie, M.Si

 

Kata kunci :  Motorik Halus, Meniru Bentuk, Explicit Instruction, Metode Drill dan Pemberian Tugas Dengan Media Kertas

 

Berdasarkan observasi pendahuluan yang penulis lakukan pada anak kelompok A TK Mawar diperoleh gambaran bahwa kemampuan motorik halus melalui kegiatan meniru bentuk masih belum maksimal.Hal ini dikarenakan guru jarang menggunakan metode melipat kertas origami dalamproses pembelajaran, dan guru tidak memberikan motivasi pada semua murid serta kurang memberikan pemahaman materi dengan jelas untuk si murid. Adapula kesulitan bagi murid untuk memahami materi yang di arahkan oleh guru. Oleh sebab itu perlu dilakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan kombinasi Model ExplicitInstruction, Metode Drill dan pemberian Tugas dengan media kertasmelalui penelitian, dengan tujuan dapat mengembangkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan meniru bentuk pada anak Kelompok A TK Mawar.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Setting penelitian anak di Kelompok A TK Mawar. Teknik penelitian pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara serta penilaian aspek pengembangan kemampuan motorik halus. Indikator keberhasilan aktivitas guru dikatakan berhasil apabila mencapai aktif dan sngat aktif. Hasil pengembangan anak minimal 80% mendapat nilai ««« dan ««««

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru mencapai 87,5% dengan kategori sangat baik. Aktivitas anak mencapai 79,5% (hampir seluruh anak aktif). Untuk hasil kemampuan kemampuan nilai agama dan moral dalam mengenal perilaku baik dan buruk dalam bertingkah laku berhasil berkembang dengan persentase 90% anak memperoleh 򮮮.

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini guru hendaknya lebih terampil dalam menggunakan model-model dan metode pembelajaran yang berpariatif, sehingga anak dapat termotivasi dalam kegiatan belajar

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI