ABSTRAK

Khairunnisa. 2019. “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dalam Penyelesaian Masalah Bangun Datar Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL), Dikombinasikan dengan Numbered Head Together (NHT) dan Media Berbasis Visual di Kelas IV SDN Kuin Utara 7 Banjarmasin”. Skripsi Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. DosenPembimbing: Drs. Sutiyarso, S. Pd, M.Pd.

Kata Kunci:Bangun Datar,Problem Based Learning(PBL), Numbered Head Together (NHT), Media Berbasis Visual.

Permasalahan penelitian adalahkurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang berdampak rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena pembelajaran masih bersifat konvensional, tidak menggunakan model pembelajaran dan media pendukung, kebermaknaan dari pembelajaran masih belum dirasakan oleh siswa, dimana siswa masih belum mampu berpikir kritis, kurang berpartisipasi, dan cenderung pasif. Maka, inovasi pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL), dikombinasikandengan Numbered Head Together (NHT) dan Media Berbasis Visual perlu diakan untuk untuk mendeskripsikan aktivitas guru, meningkatkan aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada materi keliling dan luas bangun datar serta penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari di kelas IV SDN Kuin Utara 7 Banjarmasin.

Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 semester genap SDN Kuin Utara 7 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019, dengan jumlah siswa sebanyak  20siswa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru dengan indikator keberhasilan ≥16-20 (sangat baik) dan aktivitas siswa dengan indikator keberhasilan ≥76-100% (sangat aktif). Data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes tertulis dan penilaian secara individual dan klasikal. Analisis data dihitung berdasarkan indikator ketuntasan belajar secara individu siswa mendapatkan nilai ≥80 dan secara klasikal ≥80% dari siswa mendapatkan nilai ketuntasan ≥80.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, padaaktivitas guru telah mencapai indikator keberhasilan dengan kategori sangat baik dan pada aktivitas siswa dinyatakan berhasil mencapai kreteria sangat aktif. Pada hasil belajar sudah berhasil mencapai indikator ketuntasan baik secara individual maupun klasikal.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disimpulkan bahwa terjadi perbaikanpada aktivitas guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar. Adapun saran bagi guru, kepala sekolah, dan peneliti lain agar dapat menjadikan hasil dari penelitian ini sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.