Bawang daun (Allium fistulosum L.) adalahsayuran yang berpotensi dikembangkan secara terus-menerussertaskala yang lebih luas. Pemasaran bawang daun (Bakung) segar tidak hanya untuk di pasar lokaltetapi juga di pasarkandi luar negeri. Melihat luasnya lahan di Kalimantan Selatan khususnya lahan rawa lebak, merupakan suatu potensi untuk budidaya tanaman bawang daun. Namun tanah ini memiliki tingkat kesuburan alami rendah sampai sedang, pemberian pupuk organik berguna untuk memenuhi ketersediaan unsur hara pada tanah, karena pupuk organik adalah sumber nitrogen tanah yang utama, memperbaiki sifat kimia, biologi, dan fisik tanah serta lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun serta untuk mendapatkan jenis pupuk organik terbaik terhadap pertumbuhandan dan hasil tanaman bawang daun. Penelitian ini adalah percobaan factor tunggal dengan Rancangan Lingkungan Acak Kelompok berulang empat. Faktor yang diteliti adalah penambahan berbagai jenis pupuk organik kedalam tanah (p) sebanyak 6 yaitu tanpa pupuk (p₀), pupuk kandang kotoran ayam (p₁):12 t ha^-1 , bokashi jerami padi (p₂):13,009 t ha^-1, jerami padi (p₃):13,644 t ha^-1, bokashi eceng gondok (p₄):12,708 t ha^-1, dan eceng gondok (p₅):12,857 t ha^-1, semua perlakuan memiliki kandungan N yang setara yaitu 187,2 kg. Peubah penelitian adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat basah brangkasan, berat kering brangkasan, berat kering bersih dan berat basah bersih. Hasil penelitian memperlihatkan pemberian pukan kotoran ayam (p1)12 t ha^-1 (setara 187,2 kg N ha^-1) menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat basah brangkasan, berat kering brangkasan, berat kering bersih dan berat basah bersih bawang daun lebih tinggi dibandingkan dengan bokashi jerami padi (p₂), jerami padi (p₃), bokashi eceng gondok (p₄),  eceng gondok (p₅), dan perlakuan kontrol (tanpa diberikan pupuk organik).