DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS TEGAK BERSAMBUNG TEMA MERAWAT HEWAN DAN TUMBUHAN MELALUI KOMBINASI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA KELAS II SDN PEMURUS DALAM 8 BANJARMASIN
PENGARANG:DEWI RATNA MASTIKA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-11-22


ABSTRAK

Dewi Ratna Mastika. 2019. Meningkatkan Hasil Belajar Tema Merawat hewan dan tumbuhan dengan Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Kombinasi Model Example non Example dan Numbered Head Together Pada Kelas II SDN Pemurus Dalam 8 Banjarmasin. Skripsi Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Drs. H. Ramadi, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Kombinasi Model Example non Example dan Numbered Head Together

Rendahnya hasil belajar siswa kelas II SDN Pemurus Dalam 8 Banjarmasin pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis tegak bersambung.Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang masih bersifat satu arah dimana siswa hanya mendengarkan tanpa bisa mengemukakan dan mengembangkan nalar dan pendapat yang ada di pikirannya. Pembelajaran terlalu banyak memberikan informasidan penjelasan serta memberikan contoh-contoh soal yang cenderung membuat siswa menjadi pasif.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan 4 siklus. Setting penelitian di SDN Pemurus Dalam 8 Banjarmasin dengan materi keterampilan menulis tegak bersambung di kelas II dengan jumlah siswa 28 orang, terdiri dari  15 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan pada semester II tahun pelajaran 2018/2019. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data kualitatif (berupa data hasil observasi aktivitas guru dan data hasil observasi aktivitas siswa) dan data kuantitatif (berupa data hasil belajar siswa). Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah (1) Aktivitas guru dikatakan berhasil apabila skor yang diperoleh ≥26 dan berada pada kategori sangat baik; (2) Aktivitas siswa dikatakan berhasil apabila siswa berada pada keategori aktif atau sangat aktif dan persentase keaktifan klasikal siswa ≥80%; (3) Siswa dikatakan tuntas belajar apabila nilai yang didapatnya ≥70, pembelajaran secara klasikal dinyatakan berhasil apabila siswa tuntas belajar ≥82%.

Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru mengalami perbaikan sehingga pada siklus 4 mencapai skor 30 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa secara klasikal mengalami peningkatan hingga pada siklus 4 menjadi 89,29%. Sedangkan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan secara klasikal pada siklus II pertemuan 2 menjadi 85,71%.

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan dan diharapkan guru dapat menggunakan Kombinasi Model Example non Example dan Numbered Head Together dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar sebagai upaya perbaikan dan peningkatan mutu maupun kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI