DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KOMBINASI MODEL DIRECT INTRUCTION, DEMONSTRASI DAN MAKE A MATCH PADA ANAK KELOMPOK A TK PUTRI LESTARI, KUIN SELATAN BANJARMASIN BARAT
PENGARANG:KOMARIAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-11-25


Komariah. 2019. “Pengembangan Kemampuan kognitif anak  dalam mengenal bentuk geometri Menggunakan Kombinasi Model direct intruction, demonstrasi dan make a match pada anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Putri Lestari Kuin Selatan Banjarmasin Barat”.Skripsi Program S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing Drs. Sunarno, M. Pd.

Kata Kunci: Kognitif, Bentuk Geometri, Model  direct intruction, demonstrasi dan make a match.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kognitif dalam mengenal bentuk geometri di Taman Kanak-Kanak Putri Lestari masih rendah. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang kurang menarik perhatian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil  perkembangan kognitif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dan dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Setting penelitian adalah pada anak kelompok A Taman Kanak-Kanak Putri Lestari Kuin Selatan Banjarmasin Barat yang berjumlah 15 anak, pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Penelitian dikatakan berhasil jika aktivitas guru memperoleh skor ≥ 30 dengan kategori sangat baik, aktivitas anak memperoleh ≥ 82% dengan kategori sangat aktif dan hasil perkembangan kognitif mencapai ≥ 80% anak mendapat minimal dengan kategori berkembang sesuai harapan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus 1 (1) Aktivitas guru pada pertemuan ke-1 dengan skor 26 kategori “baik”, pertemuan ke-2 dengan skor 28 kategori “baik”, dan siklus 2 pertemuan ke-3 dengan skor 32 kateori “sangat baik”, dan pertemuan ke-4 dengan skor 35 kategori “sangat baik”, (2) Aktivitas anak pada pertemuan ke-1 dengan skor 46,67% kategori “cukup aktif”, pertemuan ke-2 dengan skor “57,86% kategoti “cukup aktif”, pertemuan ke-3 dengan skor 70,96% kategori ‘baik” dan pertemuan ke-4 dengan skor 82,14% dengan kategori “sangat aktif”, (3) Hasil perkembangan kognitif dalam pada pertemuan terakhir mencapai 86,67% anak yang berhasil berkembang dengan  kategori berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan penerapan kombinasi model direct intruction, demonstrasi dan make a match. dapat mengembangkan aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil perkembangan kognitif dengan baik dan sangat aktif. Di sarankan bagi kepala sekolah, guru dan peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan masukan informasin untuk memperbaiki pembelajaran pada anak.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI