UJI ANTIBAKTERI MADU HUTAN (MADU MULTIFLORA) KABUPATEN BALANGAN TERHADAP BAKTERI Eschericia coli SECARA IN VITRO (Oleh: Yunida Ulfah, Pembimbing I: Drs. H. Aminuddin, P.P, M.Pd, Pembimbing II: Dra. Aulia Ajizah, M.Kes ; 47 halaman).   ABSTRAK
Madu telah dimanfaatkan oleh manusia semenjak 5.500 tahun yang lalu dan memiliki banyak manfaat baik sebagai bahan pangan, kesehatan maupun kecantikan. Madu telah diteliti oleh para ahli mikrobiologi dan dinyatakan sebagai antibiotik atau antimikroba alami. Salah satu jenis madu di daerah peneliti adalah madu hutan atau madu multiflora dari kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan yang diduga memiliki sifat antibakteri pada Eschiricia coli (bakteri patogen penyebab diare). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas madu hutan Kabupaten Balangan  dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan jumlah koloni bakteri Escherichia coli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dilusi (dilution method) dengan 6 perlakuan 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dengan 4 kali pengulangan. Analisis data dilakukan dengan Uji One way Anava dengan tingkat kepercayaan 95% dan 99% kemudian dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil uji One way Anava menunjukkan bahwa pemberian madu hutan Kabupaten Balangan berpengaruh nyata (< 0,05) dan (< 0,01) terhadap jumlah koloni dalam pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Kemampuan antibakteri madu hutan kabupaten Balangan terhadap bakteri E.coli  termasuk dalam kategori intermdiet dengan MIC 10 % per 1 ml x 106 dan MBC 80 % per 1 ml x 106. Aktifitas antibakteri pada madu disebabkan oleh sifa osmotis dan senyawa antibakteri bernama inhibine yang menyebabkan cairan bakteri terserap keluar.
 
Kata kunci : Madu Hutan, Madu Multiflora, Kabupaten Balangan, Escherichia coli, in vitro, MIC,MBC, Inhibine