DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MENJIPLAK BENTUK MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE DEMONSTRASI DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DAN MODEL TALKING STICK PADA ANAK KELOMPOK A TK NUSA INDAH KECAMATAN KERTAK HANYAR KABUPATEN BANJAR
PENGARANG:HJ. AMALIA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-11-25


Amalia .2019. Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Menjiplak Bentuk Menggunakan Kombinasi Metode Demonstrasi dengan Model Direct Instruction dan Model Talking Stick Pada Anak Kelompok A Tk Nusa Indah Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar.Program Studi S1 Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat.

Kata Kunci: Motorik Halus, Demonstrasi, Direct Instruction dan Talking Stick

                        Permasalahan dalam penelitian ini adalah motorik halus dalam menjiplak bentuk gambar masih kurang karena kurangnya alat peraga yang digunakan guru sebagai media sehingga kegiatan menjiplak bentuk sangat membosankan bagi anak. Salah satu upaya yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan menjiplak bentuk pada anak adalah dengan menggunakan kombinasi metode demonstrasi dengan model direct instruction dan model talking stick. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas guru, anak dan hasil perkembangan motorik halus anak kelompok A TK Nusa Indah Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar.

Penelitian dilaksanakan mengikuti prosedur PTK yang dilakukan dalam 3 pertemuan setiap pertemuan terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Settingan penelitian anak kelompok A TK Nusa Indah Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar berjumlah 15 anak. Data kuantitatif diperoleh melalui instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas guru dengan indikator ≥ 30 (Sangat Baik), aktivitas anak dengan indikator ≥ 82% (Sangat Aktif) dan hasil pengembangan menjiplak bentuk dengan indikator ≥ 87% atau lebih memperoleh bintang *** berkembang sesuai harapan (BSH).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penelitian aktivitas guru pertemuan 1 skor 19 dengan kategori “Cukup Baik”, pada pertemuan 2 skor 26 kategori “Baik”, dan pertemuan 3 meningkat menjadi 30 kategori “Sangat Baik”. (2) penelitian aktivitas anak pertemuan 1 skor 48% kategori “Cukup Baik”, pada pertemuan 2 skor 53% kategori “Baik”, dan pertemuan 3 meningkat menjadi 82% kategori “Sangat Baik”. (3) penilaian pengembangan motorik halus anak pertemuan 1 skor sebesar 60% kategori “Cukup Baik”, pada pertemuan 2 skor 53% kategori “Baik”, dan pertemuan 3 meningkat 87% kategori “Sangat Baik”.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi metode demonstrasi dengan model direct instruction dan model talking stick melalui menjiplak bentuk pada aktivitas guru, aktivitas anak serta hasil pengembangan belajar menjiplak bentuk dinyatakan berhasil. Diharapkan kepada guru untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai alternatif metode dan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI