Abdurrahim. 2019. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Materi Jaring-jaring Bangun Ruang Menggunaka Kombinasi Model Problem Based Learning (PBL), Student Facilitator and Explaining (SFAE) dan Numbered Head Together ( NHT) dibantu dengan Media Pohon Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SDN Tanjung rema Kabupaten Banjar . Skripsi Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing: Dr. Hj. Aslamiah., M.Pd., Ph.D.

Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar Siswa, Jaring jarig Bangun Ruang, Problem Based Learning, Student Facilitator and Explaining, Numbered Head Together, Media Pohon Bangun Ruang.

Permasalahan yang terjadi adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Jaring-jaring Bangu  Ruang di Kelas V SDN Tanjng Rema Kabupaten Banjar. Masalah tersebut disebabkan siswa kurang termotivasi dalam belajar, kurangnya interaksi antar siswa, siswa belum bisa berpikir secara kritis, dan pembelajaran yang bersifat abstrak. Solusi untuk permasalahan tersebut adalah kombinasi model Problem Based Learning, Student Facilitator and Explaining) dan Numbered Head Together dibantu dengan Media Pohon Bangun Ruang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas siswa dan peningkatan hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan sebanyak 4 pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tanjung Rema pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa 24 orang, terdiri dari 14 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kulitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, sedangkan data kuantitatif berupa hasil evaluasi belajar.

Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 memperoleh skor 20 dengan kategori “Baik” dan mengalami peningkatan pada pertemuan 4 menjadi 26 dengan kategori “Sangat Baik”. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, pada pertemuan 1 memperoleh 33% dengan kategori “ Kurang Aktif” dan meningkat menjadi 88% dengan kategori “Sangat Aktif” padapertemuan 4. Begitu juga dengan hasil belajar siswa yang meningkat dari 58% denga kategori”Cukup Aktif” pada pertemuan 1menjadi 96% denga kategori “ Sangat Aktif” pada pertemuan 4.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru terlaksana dengan sangat baik, aktivitas siswa meningkat menjadi sangat aktif, dan hasil belajar telah mencapai ketuntasan baik secara individu maupun secara klasikal. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dalam memilih model pembelajaran pada mata pelajaran Matematika materi Jaring-jaring Bangun Ruang di kelas V.