DIGITAL LIBRARY



JUDUL:FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA 6-23 BULAN
PENGARANG:SITI ALIFAH NUR UTAMI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-11-26


FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTINGPADA BADUTA 6-23 BULAN

 

(Tinjauan terhadap Riwayat BBLR, IMD, ASI Eksklusif dan Waktu Pemberian MPASI Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas BakaranganKabupatenTapin)

 

Siti Alifah Nuria Utami

 

Stuntingmerupakan penilaian status gizi berdasarkan indikator panjang badan menurut usia (PB/U) dengan Z-score <-2 SD hingga -3 SD (stunting) dan <-3 SD (severely stunting). Upaya mencegah dan mengurangi gangguan stunting anak baduta dengan memantau gizi ibu hamil untuk mencegah BBLR, melakukan IMD, memberikan ASI eksklusif dan MPASI pertama tepat waktu. Prevalensi stunting di Kabupaten Tapin tahun 2017 sebesar 41,4%dan tahun 2018 sebesar  27,7%. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2019, bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian stuntingpada baduta 6-23 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bakarangan Kabupaten Tapin. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan kasus kontrol dan teknik simple random samplingdengan uji chi square (CI=95%).Sampel adalah ibu yang memiliki badutayang terdiri dari 36 kasus dan 36 kontrol. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara IMD (p=0,0001; OR= 21,25), ASI eksklusif (p=0,0001; OR= 25), dan waktu pemberian MPASI pertama (p=0,0001)serta tidak ada hubungan antara riwayat BBLR (p=0,674)  dengan kejadian stunting pada baduta 6-23 bulan. Disarankan kepada ibu yang memiliki baduta agar memanfaatkan pekarangan rumah menjadi sumber pangan dan gizi keluarga dengan beternak unggas dan menanam sayuran.

 

Kata-katakunci:stunting, inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif, waktu pemberian MPASI pertama.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI