Kata Kunci: Guru Pendamping Khusus, Peserta Didik Berkebutuhan Khusus,
Problematika, Pendidikan Inklusif.

Pendidikan inklusif yang berjalan dengan terstruktur merupakan pendidikan
tanpa diskriminasi yang dicita-citakan oleh semua golongan. Tetapi pada
kenyataan dilapangan terdapat berbagai permasalahan dalam pelaksanaan
implementasi pendidikan inklusif terutama di Kota Banjarmasin. Pengetahuan
yang kurang mengenai sistematika pendidikan inklusif menjadi masalah utama,
baik dari segi pemerintah, kepala sekolah, guru reguler, maupun guru pendamping
khusus sehingga pendidikan inklusif tidak mencapai seperti tujuan yang
diharapkan.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Subyek dalam penelitian ini
adalah satu orang guru pendamping khusus kelas 1 di SDN Pasar Lama 6
Banjarmasin, serta informan pendukung yaitu guru reguler kelas 1 dan kepala
sekolah. Pegambilan data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi
mengenai peran dan tugas guru pendamping di sekolah dan wawancara mengenai
penangani peserta didik berkebutuhan khusus. Analisis data dilakukan melalui
reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa: 1) gurur pendamping khusus hanya
memahami tentang pendidikan inklusif namun belum mampu
mengimplementasiannya. 2) kurangnya pengetahuan guru pendamping khusus
mengenai peran dan tugas sebagai guru pendamping khusus dan cara menangani
peserta didik. 3) tidak adanya koordinasi antara guru reguler dan guru
pendamping khusus dikarenakan tidak tersedia tenaga kerja guru pembimbing
khusus yang menjembatani dan berpengaruh dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran inklusif.