Pendidikan berperan  menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan suatu bangsa. Pengembangan potensi peserta didik terutama pengembangan kemampuan berpikir kritis diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Dua bentuk kegiatan ekstrakurikuler yaitu berbentuk Krida dan olah bakat. Tujuan penelitian ingin mengetahui tentang perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa  yang mengikuti ekstrakulikuler krida dengan siswa yang mengikuti  ekstrakurikuler olah bakat  di SMA Negeri 5 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan teknik Purposive Random Sampling dan untuk sampel penelitian diambil perwakilan 40 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler krida dan 40 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olah bakat dari populasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Banjarmasin yaitu 187 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan skala kemampuan berpikir kritis yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Skala kemampuan berpikir kritis berjumlah 33 aitem (α=0,880). Analisi data menggunakan uji-t independen sampel. Hasil penelitaan menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti ekstrakurikuler krida dan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olah bakat di SMA Negeri 5 Banjarmasin yang ditunjukkan oleh nilai t hitung > t tabel ( 4,0112 > 1,991) dan signifikasninya 0,00 < 0,05. Kemampuan   berpikir kritis siswa yang mengikuti Ekstrakurikuler Krida  lebih tinggi 103.13 dibandingkan kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti Ekstrakurikuler Olah Bakat sebesar 94.23. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti ekstrakurikuler krida lebih baik dibandingkan kemampuan berpikir kritis siswa yang  mengikuti ekstrakurikuler olah bakat.
 
Kata kunci : Kemampuan Berpikir Kritis, Ekstrakurikuler, Siswa