Pertambangan  darat terbuka berdampak buruk terhadap lingkungan, fungsi hutan, siklus air, percepatan  laju erosi, pencemaran udara dan rusaknya flora dan fauna. Kegiatan yang dapat meminimalisir dampak tersebut adalah revegetasi dengan tujuan penghijauan pada areal pasca tambang dengan menanam tanaman. Legum merupakan tanaman yang direkomendasikan karena memiliki perakaran yang baik, cepat tumbuh serta meningkatkan agregat tanah. Tujuan penelitian ini terfokus kepada pengukuran riap diameter, riap rata-rata berjalan (CAI) danriap rata-rata tahunan (MAI).Pengukuranriap diameter menggunakan pita ukur dengan mengukur keliling pohon pada 4 lokasi yang berbeda yang mana dilakukan pengukuran sebelumnya untuk menandai diameter awal tanaman yang di ukur. Metode penelitian menggunakan plot sampling ukuran 50x20 m2dan 30x20 m2 khusus lokasi 2.Riap diameter yang paling tinggi pada lokasi 1 adalah tanaman sengon, akasia daun lebar mengalami riap diameter paling tinggi pada lokasi 2, riap diameter paling tinggi padalokasi 3 adalah akasia daun lebar dan riap diameter tertinggi pada lokasi 4 adalah sengon. Riap rata-rata berjalan(CAI)  paling tinggi pada lokasi 1 adalah sengon, CAI  paling tinggi pada lokasi 2 adalah sengon, riap rata-rata berjalan paling  besar  pada lokasi 3 adalah tanaman akasia daun lebar dan akasia daun lebar merupakan tanaman paling cepat dalam perhitungan CAI  pada lokasi 4. Riap rata-rata tahunan(MAI) paling tinggi pada lokasi 1 yaitu tanaman sengon, pada lokasi 2 riap rata-rata tahunan(MAI)  paling tinggi adalah tanaman sengon, riap rata-rata tahunan (MAI) paling tinggi pada lokasi 3 adalah tanaman akasia daun lebar dan sengon dan tanaman yang memiliki riap rata-rata tahunan(MAI) pada lokasi 4 adalah tanaman sengon. Semua lokasi hampir mengalami penurunan. Hanya akasia daun lebardan turi pada lokasi 3 yang mengalami peningkatan riap rata-rata tahunan(MAI).
 
Kata kunci: Riap Diameter, Riap Rata-Rata Berjalan(CAI), Riap Rata-Rata Tahunan(MAI), Legum.
iii