DIGITAL LIBRARY



JUDUL:STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK EKOWISATA MATANG KELADAN TAMAN HUTAN RAYA SULTAN ADAM DESA TIWINGAN LAMA KECAMATAN ARANIO KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:INDAH FAJARWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-11-27


ABSTRAK

INDAH FAJARWATI, 2019. "Strategi Pengembangan Objek Ekowisata Matang Keladanpada Taman Hutan Raya Sultan Adamdi Desa Tiwingan Lama Kecamatan AranioKabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan". Program Studi Magister Ilmu Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Dibimbing oleh: (1) Prof. Dr. Ir. H. M. Arief Soendjoto, M.Sc., dan (2) Prof. Ir. H. Basir, M.S., Ph.D.

 

Kata kunci: Ekowisata Matang Keladan, analisis SWOT, Strategi Pengembangan.

 

Sumberdaya alam harus dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Salah satu cara mengelola sumber daya alam adalah mengembangkan objek ekowisata. Objek ekotorisme di Kalimantan Selatan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat lokal adalah Matang Keladan. Studi tentang bagaimana mengembangkan objek ekowisata Matang Keladan belum pernah dilakukan.. Tujuan penelitian adalah menganalisis potensi, persepsi wisatawan dan masyarakat di sekitar kawasan, kebijakan serta peran institusi dan para stakeholder dalam pengelolaan dan pengembangan destinasi wisata dan merumuskan bagaimana strategi pengembangan wisata di kawasan ekowisata Matang Keladan. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian sebagai alat untuk pengumpulan data hingga pengolahan data yang akhirnya akan menghasilkan strategi yang tepat dalam pengembangan ekowisata Matang Keladan.

Potensi lanskap yang dimiliki ekowisata Matang Keladan tergolong dalam kualitas sedang yang nilainya berada pada range 12 – 18 dengan nilai 16,6.  Potensi flora yang terdapat di kawasan ini diidentifikasi dengan teknik Curva Spesies Area (CSA).  Dari hasil survei ditemukan sebanyak 35 jenis flora dari 19 family seperti Dypterocarpus retusus, Macaranga triloba, Macaranga gigantea, Alstonia scholaris dan Leea indica.  Keladan/keruing (Dyterocarpus retusus) merupakan jenis flora yang paling dominan dan vegetasi endemik kawasan ini, sedangkan jenis flora lainnya merupakan tumbuhan juga banyak dari berbagai famili akan tetapi masih didominasi oleh family Dipterocarpaceae. Potensi Fauna yang ditemukan pada kawasan ekowisata Matang Keladan didominasi oleh berbagai jenis burung seperti burung merpati (Columba livia), punai gading (Treron vernans), cinenen kelabu (Orthotomus ruficeps), keruang/merbah cerucuk (Pycnonotus goiavier) dan kutilang (Pycnonotus aurigaster).

Persepsi terkait keberadaan ekowisata Matang Keladan memberikan dampak positif tersendiri bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan ekowisata Matang Keladan. Masyarakat berpendapat dengan adanya kawasan ekowisata Matang Keladan dapat meningkatkan penghasilan mereka dengan berjualan berbagai makanan dan berbagai keperluan pengunjung. Meningkatnya pendapatan warung mereka pada hari libur dibandingkan hari kerja.

Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) menghasilkan beberapa strategi yang dirumuskan untuk pengembangan objek ekowisata Matang Keladan yaitu (a) melengkapi infrastruktur pendukung kegiatan wisata alam, khususnya ekowisata, seperti jalan, tempat parkir, sarana kebersihan, dan alat pengaman ketika berkendara ojek dan berfoto di tepi jurang, (b) melakukan promosi dengan menggunakan teknologi seperti, media sosial, radio, leaflet dan website, (c) menyediakan tempat sampah dan toilet yang layak untuk menjaga kebersihan, (d) membangun pengolahan sampah, dan (e) meningkatkan kerjasama antar masyarakat lokal, pelaku wisata dan pemerintah secara optimal.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI