Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Banjarmasin adalah sekolah kejuruan terbesar di Kalimantan Selatan dengan jumlah siswa sebanyak 2.252 siswa dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 207 juga memiliki 15 jurusan kompetensi keahlian. Sekolah ini telah meraih banyak prestasi baik akademik maupun non akademik. Tentunya kepemimpinan kepala sekolah adalah salah satu penentu keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan satuan. Untuk mewujudkan tujuan organisasi sekolah, kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah harus mampu melaksanakan kepemimpinannya dengan baik, salah satunya yaitu mampu menggerakkan bawahan (guru, tenaga kependidikan, dan siswa) secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Gaya Kepemimpinan Kepala SMK Negeri 5 Banjarmasin dalam memberdayakan Tenaga Pendidik di Sekolah.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambil sampel data dilakukan secara purposive atau snowball. Teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan) yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

Berdasarkan hasil temuan melalui beberapa teknik pengumpulan data yang dalam penelitian ini, Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam memberdayakan pendidik pada pengelolaan program sekolah dapat  dilihat dari beberapa aspek, yaitu (1) Kepala Sekolah melibatkan pendidik dalam perencanaan program sekolah, (2) Kepala Sekolah melakukan pengkoordinasian tenaga pendidik dalam kegiatan pelaksanaan program sekolah, (3) Kepala Sekolah menggerakkan pendidik dalam tim evaluasi atau pengawasan pada program sekolah dan (4) Kepala Sekolah menindaklanjuti hasil dari evaluasi pendidik pada program sekolah.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala Sekolah dalam memberdayakan tenaga pendidik yaitu gaya kepemimpinan yang partisipatif, terlihat dari dilibatkannya seluruh warga sekolah untuk menyusun program sekolah, pengambilan keputusan secara bersama-sama dalam menyusun organisasi pada program sekolah, pemilihan personal dan pelimpahan wewenang,  keterbukaan informasi, komunikasi.

Rekomendasi untuk kepala sekolah, kepala dinas pendidikan dan peneliti selanjutnya bahwa hasil penelitian ini hendaknya dijadikan dasar untuk dijadikan contoh dalam menerapkan gaya kepemimpinan di sekolah lainnya, karena tanpa peran serta dari seorang Kepala Sekolah yang memberikan kesempatan dan motivasi kepada bawahannya maka kegiatan atau program sekolah tidak akan berjalan dengan lancar