Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kondisi composting sampah organik dedaunan (perubahan suhu dan perubahan pH) dan menganalisis perbandingan kualitas kompos metode aerated static piles (ASP) dan metode open windrow berdasarkan struktur fisik dan nilai rasio C/N. Pada proses pengomposan untuk satu tumpukan kompos digunakan sampah organik dedaunan 20 kg, sekam padi 10 kg, kotoran ayam 10 kg, kapur 0,8 kg, air 6 liter dan EM-4 10 ml. Tinggi tumpukan kompos yang digunakan yaitu 60 cm dengan lebar 60 cm. Variasi laju aerasi pada metode ASP yaitu 0,4 L/min.Kg; 0,5 L/min.Kg dan 0,6 L/min dan metode open windrow sebagai perbandingan. Variabel-variabel yang diamati adalah struktur fisik dan nilai rasio c/n. kondisi composting sampah organik dedaunan dilihat dari perubahan suhu maka tumpukan yang diberikan laju aerasi 0,5 L/min.kg dengan metode ASP menjadi laju aerasi yang paling ideal karena suhu yang dihasilkan lebih tinggi dari laju aerasi  yang lain dan dari metode open windrow selama proses pengomposan. Dan untuk perubahan pH kompos maka kompos yang dihasilkan dari metode open windrow memiliki pH akhir mendekati netral yaitu 7,7 saat kompos dikatakan matang. perbandingan kualitas kompos metode aerated static piles dan metode open windrow berdasarkan struktur fisik dan nilai rasio C/N,  dilihat dari struktur fisik saat kompos matang memiliki bentuk fisik yang hampir sama antara metode ASP dan open windrow. Kualitas kompos yang dihasilkan pada setiap timpukan sudah sesuai dengan SNI : 19-7030 2004. Laju aerasi yang optimal dilihat dari nilai rasio C/N maka laju aerasi 0,6 L/min. Kg dengan metode ASP memiliki nilai rasio c/n yang paling rendah yaitu 11,50. Akan tetapi dari hasil uji statistik yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara composting  metode ASP dan open windrow terhadap nilai rasio c/n yang dihasilkan.
 
 
Kata kunci : Composting, Aerated Static pile, Open windrow