Dalam rangka upaya pembaharuan pendidikan kearah peningkatan mutu, ada sesuatu yang paling mendasar dalam perubahan ini yaitu peran para guru. Semakin maksimal guru melaksanakan tugas dan fungsinya maka akan semakin berpeluang untuk meraih peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu kinerja guru menjadi aspek utama yang menjadi perhatian semua orang. Dalam hal tersebut kepala sekolah memiliki peranan penting sebagai ujung tombak untuk meningkatkan kinerja guru. Hal ini dapat dilakukan melalui kepemimpinannya yang dapat menciptakan budaya kerja yang kondusif dan menciptakan kepuasan kerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) Perilaku kepemimpinan transformasional kepala sekolah, budaya kerja, kepuasan kerja, dan kinerja guru; (2) hubungan kepemimpinan transformasional dengan budaya kerja; (3) hubungan kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja; (4) hubungan kepemimpinan transformasional dengan kinerja guru; (5) hubungan budaya kerja dengan kinerja guru; (6) hubungan kepuasan kerja dengan kinerja guru; (7) hubungan kepemimpinan transformasional dengan kinerja guru melalui budaya kerja; (8) hubungan kepemimpinan transformasional dengan kinerja guru melalui kepuasan kerja.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kuantitatif. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 122 orang guru. Instrumen pengumpulan data yaitu angket yang telah memenuhi syarat uji validitas dan reabilitas. Analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan analisis jalur (path analysis).

Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan langsung: (1) kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan budaya kerja sebesar 0.639, (2) kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kepuasan kerja sebesar 0.556, (3) kepemimpinan dengan kinerja guru sebesar 0.680, (4) budaya dengan kinerja guru sebesar 0.516, (5) kepuasan kerja dengan kinerja guru sebesar 0.495; dan hubungan tidak langsung (6) kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru melalui budaya kerja sebesar 0.392, 7) kepemimpinan transformasional kepala sekolah melalui kepuasan kerja sebesar 0.275.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan kepemimpinan transformasional kepala sekolah, budaya kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja guru SD Negeri Gugus Merah Delima dan Gugus Blue Sapphire di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar.

Disarankan bagi kepala sekolah untuk mengoptimalkan peran kepemimpinan melalui kepemimpinan transformasional guna peningkatan budaya kerja, kepuasan kerja serta kinerja guru. Bagi guru diharapkan untuk selalu meningkatkan kinerjanya terutama dalam proses belajar mengajar.