World Health Organization (WHO) mendefinisikan diabetes melitus adalah penyakit kronis, yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah (hiperglikemia). Salah satu hal yang terpenting bagi pasien diabetes melitus adalah pengendalian kadar gula darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, asupan makan dan aktivitas fisik dengan terkendalinya kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien diabetes melitus di RSUD Ratu Zalecha Martapura yang diambil dengan teknik accidental sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 119 responden yang dihitung menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi. Analisis dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan terkendalinya kadar gula darah (p=0,0001), asupan makan dengan terkendalinya kadar gula darah (p=0,0001) dan aktivitas fisik dengan terkendalinya kadar gula darah (p=0,0001). Sedangkan tingkat pendidikan tidak ada hubungan dengan terkendalinya kadar gula darah (p=0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara tingkat pengetahuan, asupan makan dan aktivitas fisik dengan terkendalinya kadar gula darah, namun tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan terkendalinya kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Kata-kata kunci : tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, asupan makan, aktivitas fisik, terkendalinya kadar gula darah.