Pembelajaran konsep Perubahan Lingkungan di Kelas X PMIA 2 SMA Negeri 3
Banjarmasin biasa diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran tipe
kooperatif sehingga hasil belajar siswa masih rendah yaitu hanya 60% siswa yang
mampu mencapai nilai KKM yang ditetapkan (76). Penelitian ini bertujuan untuk:
1) meningkatkan aktivitas siswa melalui penerapan model Problem Solving, 2)
meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model Problem Solving dan
3) mendeskripsikan respon siswa terhadap penerapan model Problem Solving.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini melibatkan 39 orang siswa kelas X PMIA 2
SMA Negeri 3 Banjarmasin sebagai subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan
dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan
aktivitas siswa belum mengalami peningkatan. Hasil belajar kognitif siswa
berdasarkan ketuntasan klasikal nilai postes mengalami peningkatan sebesar
23,14% dari siklus I (61,38) ke siklus II (84,52). Hasil belajar kognitif
berdasarkan rata-rata nilai LKPD meningkat dari kategori baik (82,72) menjadi
kategori sangat baik (92,52). Hasil belajar afektif (perilaku berkarakter dan
perilaku sosial) belum mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hasil
belajar psikomotorik siswa mengalami peningkatan dari kategori cukup (61,57%)
menjadi kategori baik (72,69%). Respon siswa terhadap penerapan model
pembelajaran Problem Solving dalam pembelajaran konsep Perubahan
Lingkungan menunjukkan 73,89% siswa menyatakan sangat setuju (SS), 22,22%
siswa menyatakan setuju (S), 3,33% siswa menyatakan ragu-ragu (RR) dan 0,56%
siswa menyatakan tidak setuju (TS).
Kata kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Respon, Perubahan Lingkungan, Problem
Solving.