ABSTRAK

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNMET NEED KB PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

(Studi Observasional di Wilayah Kerja Kecamatan

Pengaron Kabupaten Banjar)

Maudy Maureen Lumintang

Unmet need didefinisikan sebagai adanya kebutuhan dari masyarakat yang ingin melaksanakan program KB tetapi keinginan mereka dalam menjalankan program tersebut tidak terpenuhi. Berdasarkan data dari bidang KB-KR Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan angka unmeet need di Kalimantan Selatan masih tinggi pada tahun 2017 dari jumlah PUS 664.974 terdapat 87.977 atau 13,2% kejadian unmet need sedangkan target  sebesar 7,51%. Pada tahun 2018 dari jumlah PUS 742.883 terdapat 89.016 atau 11,98% kejadian unmet need sedangkan target 10,14% dan diharapkan tahun 2019 bisa menjadi 9,91%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara umur, pendidikan, pendapatan, jumlah anak, dukungan suami, dan kegagalan kontrasepsi sebelumnya dengan kejadian unmet need di Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan observasional analitika melalui pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pasangan usia subur di wilayah Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar yang berjumlah 7.777 orang. Perhitungan sampel menggunakan rumus uji beda dua proporsi dengan jumlah sampel 122 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menggunakan uji fisher exact dengan derajat kepercayaan 95%. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah anak (p = 0,005), dukungan suami (p = 0,0001), kegagalan kontrasepsi (p = 0,0001) dengan kejadian unmet need di Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar.

Kata-kata kunci:       kejadian unmet need, jumlah anak, dukungan suami, kegagalan kontrasepsi.