Masalah penelitian ini adalah rendahnya kemampuan aspek bahasa dalam berbahasa ekpresif dikarenakan anak mengalami kesulitan dalam mengungkapkan hal-hal yang disenanginya, tidak dapat memahami apa yang didengarkan sehingga anak kurang percaya diri dan anak kurang aktif dalam pembelajaran. Apabila masalah ini tidak dipecahkan dampaknya anak akan mengalami kesulitan dalam aspek bahasa dalammengungkapkan bahasa ekspresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, anak dan menganalisis capaian perkembangan kemampuan bahasa ekspresif.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang dirancang dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, dimana jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek peneliti ini merupakan anak Kelompok B TK Negeri Pembina Marabahan Kabupaten Barito Kuala. Dan yang berjumlah 15 orang anak. Jenis data menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara deskriptif kualitatif dengan guru mencapai ≥80% dengan kategori “Sangat Baik”, aktivitas anak mencapai ≥80% dengan kategori “Aktif”, dan hasil perkembangan anak mendapatkan bintang  êêê (Berkembang Sesuai Harapan).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  pembelajaran menggunakan media buku bergambar dan mendongeng dikombinasikan dengan model pembelajaran berdasarkan sentra, make a match dan talking stickdi Kelompok B TK Negeri Pembina Marabahan Kabupaten Barito Kuala. dapat meningkatkan aktivitas guru memperoleh skor 30 meningkat menjadi skor 37 pada siklus II Pertemuan 2 dengan kriteria “Sangat Baik”. Aktivitas anak memperoleh 13% berkembang pada siklus II pertemuan 2 memperoleh nilai 93% dengan Kriteria “Sangat Aktif”, dan pada hasil pengembangan bahasa dalam ekspresif 15 orang anak memperoleh bintang  êêêê (Berkembang Sangat Baik) dengan persentase 86%.

Kesimpulan penelitian bahwa pembelajaran menggunakan media buku bergambar dan mendongeng dikombinasikan dengan model pembelajaran berdasarkan sentra, make a match dan talking stickdi Kelompok B TK Negeri Pembina Marabahan Kabupaten Barito Kuala., dapat meningkatkan aktivitas guru, anak dan hasil pengembangan anak. Dengan ini, diharapkan agar kepsek, guru dan peneliti selanjutnya dapat menggunakan sebagai upaya dalam melakukan perbaikan dan pengembangan aspek bahasa dalam berbahasa ekspresif.