DIGITAL LIBRARY



JUDUL:FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJANG
PENGARANG:ERWINDA SAFITRI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-12-06


ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJANG

 

Erwinda Safitri

 

Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 64% wanita kawin usia 15-49 tahun yang menggunakan KB, sebagian besar diantaranya menggunakan metode kontrasepsi modern (57%), yaitu MOW (0,2%), kondom (2,5%), MOW (3,8%), AKDR (4,7%), implant (4,7%), pil KB (12,1%), dan suntik (29%). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, menunjukkan Kalimantan Selatan memiliki proporsi pengguna MKJP lebih rendah (6,8) dibandingkan dengan pengguna non MKJP (76,7). Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) tahun 2018, penggunaan MKJP terendah terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Utara (4,89%) dengan Kecamatan Banjang memiliki persentase pengguna MKJP tertinggi (7,31%). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor yang berhubungan dengan penggunaan MKJP di wilayah kerja Puskesmas Banjang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional.Populasi penelitian adalah wanita usia subur yang menggunakan kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Banjang pada tahun 2018. Sampel berjumlah 107 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan (p-value=0,416) dengan penggunaan MKJP, sedangkan ada hubungan antara dukungan suami (p-value=0,037), akses ke pusat pelayanan kontrasepsi (p-value=0,041), dan peran tenaga kesehatan ((p-value=0,003) dengan penggunaan MKJP di wilayah kerja Puskesmas Banjang. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan atau program untuk meningkatkan penggunaan MKJP dikalangan masyarakat dan menjadi masukan atau tambahan informasi pada kajian kesehatan reproduksi dan KB.

 

Kata kunci: Pendidikan, dukungan suami, akses, peran tenaga kesehatan, MKJP

 

 

 

 

 

 

 

ABSTRACT

FACTORS ASSOCIATED WITH THE USE OF LONG TERM CONTRACEPTION METHOD IN BANJANG PUBLIC HEALTH CENTER WORKING AREA

 

Erwinda Safitri

                                                                                  

Indonesian Health Demographic Survey Data (SDKI) in 2017 showed 64% of married women aged 15-49 years who use family planning, most of them use modern contraception methods (57%), namely MOW (0.2%), condoms (2.5%), MOW (3.8%), IUD (4.7%), implants (4.7%), birth control pills (12.1%), and injections (29%). The Basic Health Research (Riskesdas) data in 2018, showed South Kalimantan had a lower proportion of MKJP users (6.8) compared to non MKJP users (76.7). Based on data from the Population and Family Planning Agency (BKKBN) in 2018, the lowest use of MKJP was in Hulu Sungai Utara District (4.89%) with Banjang District has the highest percentage of MKJP users (7.31%). This study aims to explain the factors associated with the use of MKJP in the working area of ??Banjang Health Center. This study used cross sectional design. The study population was women of childbearing age who used contraception in the work area of ??Banjang Health Center in 2018. The sample amounted to 107 respondents using purposive sampling technique. The results showed that there was no relationship between the level of education (p-value=0.416) and the use of MKJP, whereas there was a relationship between husband's support (p-value=0.037), access to contraception service center (p-value=0.041), and role health workers ((p-value=0.003) with the use of MKJP in the Banjang Puskesmas working area. Therefore, a policy or program is needed to increase the use of MKJP among the community and become input or additional information on reproductive health and family planning studies.

 

Keywords: Education, husband's support, access, the role of health personnel, MKJP

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI