Sebuah peradaban akan menurun kualitasnya apabila terjadi demoralisasi pada masyarakatnya. Faktor moral/akhlak/karakter adalah hal utama yang harus dibangun terlebih dahulu agar bisa membangun sebuah masayarakat yang tertib, aman dan sejahtera. Pendidikan karakter sebagai penyelamat bangsa dari merosotnya moral Pancasila adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggungjawab, menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bentuk pendidikan yang fundamental dalam kehidupan seorang anak. Dalam perspektif Kurikulum 2013, pendidikan karakter pada anak usia dini terintegrasi dalam Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual dan Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian multi situs dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Mengingat penelitian ini dilakukan lebih dari satu situs, maka data yang terkumpul terlebih dahulu dianalisis secara individu, kemudian dilakukan analisis data lintas situs. Kesimpulan yang diperoleh, yaitu: 1) Kurikulum 2013 merupakan sumber acuan dalam penyusunan kegiatan terprogram maupun kegiatan pembiasaan di PAUD Islam Terpadu Al Khair Barabai dan PAUD Negeri Barabai disamping kurikulum ciri khas dari lembaga masing-masing, 2) Nilai-nilai karakter yang diimplementasikan di PAUD Islam Terpadu Al Khair Barabai dan PAUD Negeri Barabai adalah 18 nilai karakter: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Kemudian dalam Kurikulum 2013 yaitu KI-1 Sikap Spiritual dan KI-2 Sikap Sosial, 3) Strategi pendidikan karakter di PAUD Islam Terpadu Al Khair Barabai dan PAUD Negeri Pembina Barabai dilakukan oleh seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan meliputi Yayasan, kepala, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua. Strategi yang digunakan adalah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.