Ruang Terbuka Hijau merupakan aspek penting bagi kawasan perkotaan khususnya dalam aspek lingkungan. Ruang Terbuka Hijau dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu Ruang Terbuka Hijau Publik yang dikelola oleh Pemerintah dan Ruang Terbuka Hijau Privat yang dikelola oleh pribadi.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Strategi Pemerintah Kota Banjarmasin dalam Penyediaan Proporsi Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan teori elemen strategi menurut George A Steiner dan John B Miner yaitu tujuan, misi, sasaran, kebijakan serta pemrograman.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau Publik kota Banjarmasin masih sangat kurang dari proporsi yang telah ditetapkan oleh Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Ruang Terbuka Hijau Kota Banjarmasin yaitu menetapkan luas proporsi Ruang Terbuka Hijau Publik adalah 20% dari luas kota Banjarmasin. Saat ini untuk proporsi Ruang Terbuka Hijau Publik kota Banjarmasin masih berada di luas 1.1%. Banyak faktor yang mempengaruhi kurangnya proporsi Ruang Terbuka Hijau Publik di kota Banjarnasin salah satunya dikarenakan seluruh lahan yang ada di kota Banjarmasin sudah ada pemiliknya. Faktor selanjutnya adalah sempitnya luas wilayah kota Banjarmasin yang hanya mencapai 98,46 KM² dengan penduduk yang padat dan sudah banyak pembangunan mengakibatkan lahan untuk proporsi Ruang Terbuka Hijau Publik semakin sedikit. Sehingga untuk mencapai proporsi Ruang Terbuka Hijau Publik yang ideal 20% Pemerintah Kota Banjarmasin menggunakan beberapa strategi yaitu membebaskan lahan atau membeli lahan yang sudah ada pemiliknya. Kemudian memanfaatkan tepi-tepi jalan untuk dibangun Taman Vertikal serta memanfaatkan atap maupun tembok bangunan untuk ditanami tanaman hijau.