DIGITAL LIBRARY



JUDUL:OPTIMALISASI SIMPANG TAK BERSINYAL BUNDARAN CILIK RIWUT
PENGARANG:ARIA HANSEN
PENERBIT:FAKULTAS TEKNIK
TANGGAL:2018-01-22


Bundaran Cilik Riwut Kota Palangka Raya merupakan area yang sangat strategis
dan penting pada jaringan jalan di Kota Palangka Raya. Dengan adanya rencana
pembangunan perkantoran yang baru di Jalan Ir. Soekarno beber4a tahun ke depan oleh
Pemerintah Daerah, mengakibatkan arus
lalu yang melewati Bundaran Cilik Riwut akan
padat. Terjadinya perpindahan arus lalu lintas yang asalnya di sekitar jalan Cilik Riwut
Km.
5 arah Kota Kasongan wilayah perkantoran Pemerintah Kota Palangka Raya ke jalan
baru Ir. Soekarno mengakibatkan pertumbuhan volume lalu lintas yang padat. Maksud
dari penelitian
ini adalah untuk menganalis optimalisasi simpang tak bersinyal bundaran.
Variabel kinerja simpang tersebut adalah volume
lalu lintas, kapasitas jalinan dan derajat
kejenuhan, panjang antrian, kendaraan terhenti
dan tundaan. Tujuan yang hendak dicapai
melalui penelitian
ini secara khusus adalah menampilkan kinerja bundaran yang dikaitkan
dengan manajemen lalulintas dan geometrik simpang sebagai skenario alternatif.
Penelitian
ini akan menganalisis variabel kinerja bundaran dengan menggunakan
MKJI yang dilakukan dalam kondisi awal dan terbangun untuk waktu puncak pagi dan
kondisi awal pada waktu puncak siang dan sore. Pada pendekatan MKJI, variabelnya
adalah ukuran
kota, geometrik, arah arus, volume, jalinan. Setelah dilakukan analisis
akan diperoleh
variabel kinerja bundaran yang meliputi volume lalu lintas, kapasitas,
derajat kejenuhan, tundaan dan panjang antrian. Analisis kinerja bundaraan Existing,
dilakukan
penanganan yang dengan beberapa skenario alternatif dari manajemen arus dan
geometric pada semua lengan untuk mendapatkan kinerja bundaran yang optimal dan
forecasting untuk 5 tahun.
Berdasarkan
hasil analisis data pada kondisi bundaran existing didapat pada
kondisi ITP F di pendekat CD. Jadi dilakukan skenario, alternatif kesatu hingga ketiga
untuk pendekat
CD. Skenario alternatif kesatu kondisi existing bundaran dengan Off HV
hasil analisisnya didapatpada ITP F. Jadi masih dilakukan skenario alternatif kedua yaitu
pelebaran 3 M pada pendekat CD. Didapat hasil analisis skenario alternatif kedua kondisi
ITP C. Walaupun
sudah kondisi skenario alternatif kedua ITP C tetap dilakukan skenario
alternatifketiga dengan gabungan offllV dan Pelebaran 3 m dengan hasil analisis didapat
kondisi ITP C. Jadi kondisi bundaran existing pendekat CD dengan tiga skenario
alternatif didapat hasil yang baik dengan ITP C yaitu DS 0,71 dan tundaan 3,94
detik/smp. Kemudian bundaran dilakukan forecasting unfuk
5 tahun didapat hasil analisis
semua pendekat dengan ITP F. Maka dilakukan skenario altematif gabungan off F{V dan
pelebaran 3 M untuk pendekat AB, BC, DA dan pelebaran 6 M untuk pendekat CD
didapat hasil analisis
ITP C. Jadi dengan satu skenario alternatifsaja sbdah cukup untuk
mendapatkan
ITP C yaitu pendekat AB dengan DS 0,74 dan tundaan 4,466 detiUsmp,
pendekat
BC dengan DS 0,73 dan tundaan 4,255 detiUsmp, pendekat DA dengan DS
0.71 dan 3,962 detiklsmp serta pendekat CD dengan DS 0,73 dan tundaan 4,328
detik/smp.
Kata kunci: Simpang Tak Bersinyal, volume lalu lintas, kapasitas, jalinan, Derajat
Kejenuhan, Tundaan, Skenario
Alternatif dan MKJI.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI