DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | PRODUKSI SAUS KAYA SERAT BERBAHAN SEMI REFINED CARRAGEENAN (SRC) DARI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii | |
PENGARANG | : | JAHRIYA WATI | |
PENERBIT | : | FAKULTAS PERTANIAN | |
TANGGAL | : | 2018-01-22 |
Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut
penghasil karaginan. Jenis karaginan yang dihasilkan yaitu kappa karaginan.
Rumput laut Eucheuma cottonii memiliki potensi yang cukup luas di Indonesia.
Sehingga perlu dioptimalkan dalam pemanfaatannya dalam produk pangan.
Rumput laut Eucheuma cottonii diketahui sebagai sumber serat pangan sebesar
78,94% (Tamaheang et al., 2017).
Semi Refined Carrageenan (SRC) merupakan salah satu produk karaginan
dengan kemurnian rendah, karena masih mengandung selulosa. SRC diproduksi
dari ekstraksi rumput laut Eucheuma cottonii. SRC sangat penting peranannya
sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan pengental),
pembentuk gel, pengemulsi, koloid pelindung, penggumpal dan pencegah
kristalisasi (Rismandari et al., 2017). Sifat ini sangat dimanfaatkan dalam
industri makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya. SRC dapat memperbaiki karakteristik produk dan kandungan serat. SRC
menghasilkan kandungan serat sebesar 3,08% (Tamaheang et al., 2017).
Saus adalah produk pasta yang dibuat dari bahan baku buah atau sayuran.
Saus menghasilkan aroma dan rasa yang merangsang (Hambali et al., 2006)
dalam (Ikhsani et al., 2015). Produksi saus (gravy) dengan formulasi SRC
berfungsi untuk meningkatkan kandungan serat, memperbaiki karakteristik produk dan karakteristik kimia (Basmal & Ikasari, 2014).
i
ii Tujuan penelitian untuk memanfaatkan produk olahan rumput laut
Eucheuma cottonii menjadi Semi Refined Carrageenan (SRC) dalam
meningkatkan kadar serat produk saus, mengetahui karateristik sensori dan kimia produk saus kaya serat berbahan SRC dari formulasi yang terbaik, dan mengetahui Harga Pokok Produksi (HPP) saus kaya serat berbahan SRC.
Pada tahap penelitian dimulai dari pengolahan tepung SRC dan pengolahan saus SRC. Pada tahap awal penelitian dilakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui penambahan SRC yang optimal. Rancangan percobaan yang dilakukan yaitu penambahan SRC 40%, 50%, 60%, 70% dan 80%.
Berdasarkan hasil uji karakteristik sensori dan analisis, didapatkan komposisi saus yang paling disukai responden adalah P2 (penambahan SRC 50%). Penambahan tepung SRC pada produksi saus pada semua perlakuan telah memberikan pengaruh nyata terhadap rasa dan tekstur pada taraf kepercayaan 5%. Berdasarkan hasil uji karakteristik kimia dan analisis, didapatkan kandungan serat kasar tertinggi yang terdapat pada perlakuan P5 yaitu sebesar 3,68% (penambahan SRC 80%). Hal ini berarti dapat memberikan asupan gizi serat sebesar 14,72% atau 3,68 g dari kebutuhan serat per hari.
Hasil perhitungan analisis biaya menggunakan metode full costing. Harga
pokok produksi (HPP) saus SRC dalam 1 batch sebesar Rp2.457.000,00, sehingga didapatkan harga pokok produk per 1 pcs sebesar Rp1.689,00 dan harga jual sebesar Rp2000,00. Hasil keuntungannya yang diperoleh sebesar Rp543.000,00.
BERANDA
UPLOAD LAPORAN
KOLEKSI DIGITAL
LOGIN ANGGOTA
PRESENSI KHUSUS
MASUK PUSTAKAWAN