DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PERAN KEMITRAAN AGRIBISNIS TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN DAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DI KOTA BANJARBARU FIRMAN YUNIZAR ARSYAD FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2017
PENGARANG:FIRMAN YUNIZAR ARSYAD
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2018-01-24


FIRMAN YUNIZAR ARSYAD. Peran Kemitraan Agribisnis Terhadap
Pengembangan Usaha Peternakan dan Peningkatan Pendapatan Peternak Ayam
Broiler di Kota Banjarbaru, dibawah bimbingan H. YUSUF AZIZ dan HJ.
MARIANI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kemitraan yang terjalin
antara peternak ayam broiler dan perusahaan, mengetahui dampak penerapan pola
kemitraan terhadap pengembangan usaha dan peningkatan pendapatan peternak
ayam broiler, menganalisis perbandingan pendapatan peternak ayam broiler saat
sebelum dan sesudah menjalin kemitraan serta untuk mengetahui permasalahan
yang dihadapi peternak ayam broiler yang menjalin hubungan kemitraan.
Penelitian dilaksanakan di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan
selama empat bulan, dimulai dari tahap persiapan, pengumpulan data hingga tahap
penyusunan laporan. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data
primer dan data sekunder.
Metode penarikan contoh yang dilakukan melalui dua tahap (Two Stages).
Tahap pertama, menentukan wilayah penelitian dengan metode penarikan contoh
secara sengaja (purposive sampling), yakni memilih Kecamatan Landasan Ulin
dan Kecamatan Cempaka dengan pertimbangan kedua kecamatan tersebut
memiliki jumlah peternak ayam broiler yang paling banyak di Kota Banjarbaru.
Selanjutnya penentuan sampel peternak diambil dengan cara metode acak
berimbang (Proportionated Random Sampling) yaitu mengambil secara acak
berdasarkan proporsi, sehingga jumlah keseluruhan peternak yang menjadi sampel
adalah 30 orang dengan batasan sampel harus pernah menjalankan usaha secara
mandiri sebelumnya kemudian menjalin kemitraan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pola kemitraan yang terjalin antara
peternak ayam broiler dan perusahaan adalah inti plasma. Adapun yang menjadi
alasan peternak mengikuti pola kemitraan inti plasma adalah karena adanya
bantuan modal, adanya jaminan pasar dari perusahaan mitra dan karena melihat
rekan sesama peternak yang memperoleh keuntungan lebih besar
Kemitraan memiliki dampak positif terhadap pengembangan skala usaha
dan pendapatan yang diperoleh peternak ayam broiler. Hal ini dilihat pada
perbandingan jumlah kandang, luas lahan usaha, populasi ayam yang dipelihara
dan pendapatan bersih yang diperoleh peternak meningkat
Besarnya kenaikan pendapatan bersih yang diterima peternak ayam broiler
setelah menjalin kemitraan adalah sebesar 100,03% (Rp 15.216.000). Besarnya
RCR pada saat sebelum menjalin kemitraan yaitu 1,1825 sedangkan besarnya
RCR setelah menjalin kemitraan yaitu 1,2173. Adapun kenaikan nilai RCR saat
sebelum dan setelah menjalin kemitraan adalah sebesar 1,2685.
Permasalahan yang terjadi pada peternak dengan pola kemitraan adalah
terjadinya keterlambatan waktu pembayaran. Sehingga mengganggu
penyelenggaraan kegiatan produksi berikutnya.
Dari hasil penelitian ini, disarankan kepada perusahaan agar dapat
mengevaluasi kembali penetapan harga kontrak sapronak demi keuntungan dua
belah pihak dan sebaiknya mengevaluasi kembali sistem pembayaran yang
dilakukan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI