Kata Kunci : Metode kupas rangkai suku kata; Kemampuan membaca permulaan
anak tunagrahita ringan

Anak tunagrahita ringan merupakan salah satu golongan anak
berkelainan mental yang secara signifikan memiliki intelegensi dibawah rata-rata,
perhatian dan daya ingatnya lemah serta sulit berfikir abstrak Melihat kondisi
siswa kelas VI-C anak tunagrahita ringan yang ada di SLB Negeri Balangan,
belum bisa membaca sederhana tetapi sudah tahu makna huruf sebenarnya atau
sudah mengenal huruf abjad A-Z, maka sebenarnya siswa tersebut mampu untuk
diajari membaca permulaan supaya kemampuan membaca anak menjadi lebih
baik. Salah satu upaya agar anak tunagrahita ringan dapat membaca, maka
diperlukan metode yang tepat bagi mereka, mengingat kemampuan anak
tunagrahita sangat terbatas untuk si penulis memilih metode kupas rangkai suku
kata sebagai penunjang keberhasilan proses pembelajaran
Penelitian ini menggunakan pendekatan Single Subject Reaserch (SSR)
dengan desain A-B-A. Subjek penelitiannya adalah anak Tunagrahita Ringan
kelas VI-C yang berinisial NW. Dimana kondisi A-1 adalah baseline-1yaitu
kondisi awal kemampuan Membaca sebelum diberikan perlakuan. Kondisi B
merupakan kondisi intervensi yaitu kondisi dimana anak diberikan intervensi
dengan menggunakan metode Kupas rangkai suku kata, dan kondisi A-2 yaitu
kondisi kemampuan membaca anak Tunagrahita ringan setelah diberikan
perlakuan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan membaca pada anak
meningkat setelah di berikan metode kupas rangkai suku kata. Ini terbukti pada
mean level kemampuan membaca anak tunagrahita ringan fase baseline-1(A1)
adalah 42%. Setelah diberikan intervensi (B) menggunakan kupas rangkai suku
kata, mean level kemampuan membaca anak tunagrahita ringan meningkat
menjadi 70%. Dan pada fase baseline-2 (A2) mean level kemampuan membaca
anak tunagrahita ringan menjadi 82%.