Jenis kondisi lapangan yang berbeda-beda dibarengi perkembangan teknologi yang pesat melahirkan inovasi baru pada konstruksi dinding penahan tanah. Baik dari segi geometri, material, metode pelaksanaan hingga merubah dinding penahan tanah menjadi bangunan multifungsi. Salah satu jenis konstruksi penangkal longsor yang mulai dikembangkan di Indonesia adalah Mechanically Stabilized Earth Wall atau yang sering disebut dengan dinding MSE. Komponen utama dinding MSE adalah material timbunan (backfill), lapisan perkuatan (lateral reinforcement) dan elemen penutup muka (facing panel). Kelebihan utama dari dinding MSE dibandingkan dinding penahan tanah konvensional (beton dan pasangan batu) adalah ekonomis, mudah, cepat pelaksanaannya dan struktur yang fleksibel sehingga dapat menahan perbedaan penurunan yang lebih besar. Dalam tugas akhir ini akan dilakukan penelitian untuk mengamati perilaku sistem dinding MSE dalam skala laboratorium.

Penelitian dilakukan dengan merencanakan inovasi bentuk facing panel serta variasi perkuatan sesuai dengan bidang longsor dinding penahan tanah. Pengujian akan dilakukan pada tanah tanpa pekuatan dan dengan perkuatan. Jumlah variasi perkuatan yaitu 1 lapis, 2 lapis, 3 lapis dan 4 lapis. Perkuatan yang digunakan yaitu karung sebagai pengganti geotextile woven dengan material timbunan yang dipilih adalah pasir. Dalam pengujian prototype dinding MSE digunakan dial gauge untuk mengetahui deformasi sedangkan untuk pembebanan digunakan alat tekan dongkrak.

Dari pengujian tersebut didapatkan data berupa deformasi, tegangan maksimum, serta beban maksimum hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian perkuatan dapat mempengaruhi besarnya tegangan maksimum, deformasi dan beban maksimum. Adapun beban maksimum dan tegangan maksimum yang dapat dipikul dinding MSE paling besar adalah pada 4 lapisan perkuatan yaitu 75 kg dengan tegangan sebesar 0,023 kg/cm².

Kata kunci: dinding penahan tanah, Mechanically Stabilized Earth, facing panel, perkuatan tanah