Sebagai perkotaan yang berkembang menjadikan Banjarmasin terus menerus melakukan pembangunan. Kebutuhan lahan yang terbatas dan pembangunan mulai dilakukan ke arah vertikal menjadi faktor berkembangnya bangunan bertingkat. Bangunan bertingkat merupakan bangunan yang memiliki lebih dari satu lantai guna menambah fungsi dan daya tampung dari bangunan tersebut sehingga efisiensi lahan meningkat. Untuk mendirikan bangunan bertingkat tinggi terdapat permasalahan tersendiri, berdasarkan kondisi dilapangan Banjarmasin dengan kompleksitas kondisi tanah lunak, akan sulit untuk merancang bangunan bertingkat tinggi.

Perancangan ini bertujuan untuk menganalisa pembebanan yang terjadi pada sistem fondasi akibat bangunan atas. Analisis pembebanan dilakukan secara manual dan dibantu dengan software SAP 2000 v.14 untuk mendapatkan beban dan momen yang bekerja dengan mengacu pada SNI 2847:2013 tentang persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung, untuk pembebanan mengacu pada SNI 1727-2013 dan untuk pembebanan gempa mengacu pada SNI 1726-2012. Sedangkan untuk perhitungan daya dukung fondasi menggunakan metode Meyerhoff dengan data N-SPT untuk menghitung daya dukung tunggal dan menggunkan metode Converse-Labarre untuk menghitung efisiensi daya dukung kelompok tiang.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dimensi balok induk 50 x 70 cm, dimensi balok anak 20 x 30 cm, dimensi kolom 50 x 50 cm dan dimensi pelat lantai adalah 130 mm. Untuk fondasi menggunakan square pile dengan diameter 600 mm. Dari hasil perhitungan didapatkan 10 tipe pile cap yaitu 2 tiang (PIC-1), 3 tiang (PIC-2), 5 tiang (PIC-3), 12 tiang (PIC-4), 29 tiang (PIC-5), 3 tiang (PIC-6), 1 tiang (PIC-7), 33 tiang (PIC-8), 32 tiang (PIC-9), 6 tiang (PIC-10). Hasil analisa penurunan yang terjadi diperhitungkan dan memenuhi syarat aman terhadap penurunan segera dan penurunan konsolidasi.

Kata kunci:Efisien kelompok tiang, Penulangan pile cap, Penurunan.