Kata kunci: Budaya, Tionghoa, Sumber Pembelajaran IPS
Budaya Tionghoa Pacinan yang berada di Banjarmasin dijadikan sebagai sumber pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dengan nilai-nilai budaya ini tumbuh dan berkembang di Indonesia, dimana nilai-nilai budaya orang Tionghoa Pacinan Banjarmasin ini di integrasikan sebagai sumber belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebab kedatangan orang Cina ke Indonesia termasuk ke Banjarmasin hingga sekarang membaur sekaligus juga mempertahankan kebudayaan mereka sampai sekarang seperti religi yaitu perayaan Imlek, Cheng Beng, Tiong Kuan dan Tarian Barongsai, sistem mata pencaharian hidup dan bahasa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis budaya masyarakat Tionghoa Pacinan Banjarmasin, lalu mendeskripsikan nilai-nilai budaya yang didapatkan pada budaya masyarakat Tionghoa Pacinan tersebut dan diintegrasikan dalam Pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan sumber data yang diambil secara porpusive sampling dan menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi, analisis pengujian keabsahan data (melalui langkah triangulasi sumber, teknik pengumpulan data dan waktu). Data yang sudah didapat diklarifikasi kembali untuk mendapatkan hasil sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Data-data juga diperkuat dengan sumber buku dan lainnya yang berkaitan dengan objek yang diteliti, dan terakhir penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedatangan orang Tionghoa ke Banjarmasin dan menetap di wilayah yang sekarang bernama Pacinan sudah sejak lama dan budaya-budaya Tionghoa Pacinan Banjarmasin bertahan hingga sekarang yang didapatkan oleh peneliti antara lain Religi seperti perayaan Imlek, Cheng Beng, Tiong Kuan, Tarian Barongsai, sistem mata pencaharian hidup, bahasa dan lainnya, mampu dijadikan sebagai sumber pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Guru mengenalkan juga mengajarkannya kepada para peserta didik melalui tema-tema pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sudah disusun oleh pemerintah sehingga memperkaya pembelajaran di dalam kelas baik menggunakan media-media pembelajaran dan juga kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti ekstrakurikuler juga kegiatan sekolah lainnya. Kemudian dengan mengedepankan aspek nilai-nilai budaya yang ditanamkan sehingga mampu para peserta didik mengembangkan nilai-nilai budaya yang menjadikan mereka ketika berinteraksi dengan masyarakat sehingga menghasilkan generasi penerus yang handal dan cakap dalam bermasyarakat.