Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya reaksi Bursa

Efek Indonesia terhadap Pemilu Serentak 17 April 2019 pada sektor property, real

estate, dan building construction. Penelitian ini dapat menjadi panduaan bagi

investor dalam menentukan strategi yang digunakan dalam melakukan investasi.

Selain itu juga untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana investor sebaiknya

menyikapi peristiwa tersebut.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Bursa Efek

Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah event study.

Indikator pada penelitian ini yaitu Abnormal Return (AR), Trading Volume

Activity (TVA), dan Security Return Variability (SRV). Periode jendela yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 14 hari. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 44 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

dan diseleksi menjadi sampel menggunakan metode purposive sampling dengan

jumlah sampel 35 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah paired sample t-test dan uji wilcoxon signed ranks test.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan

setelah peristiwa Pemilu serentak 17 April terhadap Abnormal Return dan Trading

Volume Activity, berbeda dengan variabel Security Return Variability bahwa tidak

terdapat perbedaan sebelum dan setelah peristiwa serentak 17 April 2019 pada

saham sektor property, real estate, dan building construction.