Aulia Rahmah (2019). Analisis Nilai Deplesi dari Produksi Hasil Hutan di Kabupaten Tanah Laut. Pembimbing : M. Anshar Nur.

Pembangunan berkelanjutan menghendaki bahwa hasil hutan yang sekarang akan terus berlanjut, sehingga setiap nilai kehilangan dari sumber daya hutan harus bisa digantikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan nilai deplesi, perkembangan penerimaan PSDH, dan perbandingan nilai deplesi dengan PSDH dari produksi hasil hutan di Kabupaten Tanah Laut. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dari penelitian sebelumnya, dokumentasi secara online, dan survey instansional dengan mengunjungi instansi terkait penelitian ini. Data diolah dengan perhitungan matematis menggunakan rumus deplesi, kemudian dibandingkan dengan penerimaan dari PSDH.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa naik turunnya nilai deplesi tergantung volume kayu bulat yang ditebang. Penurunan nilai deplesi di Kabupaten Tanah Laut menunjukkan bahwa semakin sedikit kayu yang dapat dipanen. Deplesi per satuan produksi kayu bulat dari hutan alam lebih besar dari hutan tanaman. Realisasi PSDH yang diterima Tanah Laut lebih kecil dari nilai PSDH yang seharusnya diterima, yaitu hanya sekitar 28,73%. Transfer PSDH yang diterima Tanah Laut dari hasil hutan di daerahnya lebih kecil dari transfer PSDH yang diterima dari daerah lain (kabupaten/kota) di Kalimantan Selatan. Nilai kehilangan (deplesi) sumber daya hutan kayu bulat jauh lebih besar dari nilai kompensasi yang diterima. Nilai kompensasi dari PSDH hanya 1,55 % dari total deplesi kayu bulat (Rp. 40.427.004.997,70), sehingga belum maksimal untuk mengganti nilai kehilangan akibat kegiatan eksploitasi kayu bulat di Kabupaten Tanah Laut.

Kata Kunci : Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Hutan, Deplesi, PSDH, Tanah Laut.