Hasil hutan non kayu umumnya dimanfaatkan untuk kebutuhan sendiri, bahan bangunan dan bahan kerajinan. Jenis tanaman non kayu yang banyak terdapat diperladangan adalah bambu. Bambu banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai macam kerajinan melalui berbagai proses pengolahan. Penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis besarnya produktivitas, rendemen, dan kontribusi terhadap pendapatan kerajinan bambu berupa tampirai dan bungkalang bagi masyarakat di desa Tambak Baru kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar.Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu yang diperlukan oleh pengrajin untuk menghasilkan satu buah Bungkalang yaitu 3,01 jam dan membuat 1 buah tampirai yaitu 4,36 jam. Rendemen Bungkalang berkisar 63,86%-70,68% dengan rerata keseluruhan rendemen kerajinan Bungkalang 66,6% dan tampirai berkisar 64,43%-72,12% dengan rerata rendemen kerajinan Tampirai 67,76%. Biaya bahan baku rata-rata pengrajin bungkalang yaitu Rp.5.707.500/tahun. Rerata pendapatan total pengrajin yaitu Rp.12.230.400/tahun, dengan rerata pendapatan bersih sebesar Rp.6.522.900tahun. Total pendapatan pengrajin tampirai yaitu Rp.17.348.181.82/tahun, dengan biaya bahan baku rerata Rp.7.517.500/tahun.Rerata pendapatan bersih pengrajin tampirai yaitu Rp.9.830.600/tahun. dan pendapatan total Rp. 13.980.000/tahun. Pendapatan dari kerajinan bungkalang yaitu Rp. 71.752.000/tahun dengan rerata pendapatan Rp.6.522.900/tahun, dan rerata kontribusi 41,85%. Pendapatan dari kerajinan tampirai Rp.108.137.000/tahun dengan rerata pendapatan Rp.9.830.600/pertahun, dan rerata kontribusi 49,08%. Pendapatan total seluruh pengrajin dari kedua kerajinan Rp. 224.537.000/tahun, dengan rerata Rp. 20.412.400/tahun.

Kata kunci: Kerajinan bambu; Produktivitas; Rendemen; Kontribusi pendapatan