DIGITAL LIBRARY



JUDUL:STRATEGI KOORDINASI BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DALAM MENGEMBANGKAN TAMAN WISATA ALAM PULAU BAKUT
PENGARANG:MUHAMMAD RIFANI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-01-22


ABSTRAK

 

MUHAMMAD RIFANI, D1B115063, 2019 “Strategi Koordinasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Selatan Dalam Mengembangkan Taman Wisata Alam Pulau Bakut” dibawah bimbingan Husein Abdurrahman selaku pembimbing I dan Suriansyah Umar selaku pembimbing II.

           

   Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan merupakan sebuah instansi pemerintah yang salah satu tugasnya mengelola Taman Wisata Alam Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu seperti apa strategi koordinasi yang dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Selatan dalam mengembangkan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut.

 

            Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya adalah desktiptif. Sumber data berupa pedoman wawancara untuk data primer dan untuk data sekunder adalah arsip serta dokumen. Penentuan informan menggunakan snowball sampling. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan tiga macam aktivitas dalam analisis data kualitatif, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

           

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi koordinasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Selatan secara keseluruhan cukup baik karena dalam pengembangan TWA Pulau Bakut, komunikasi, kesadaran pentingnya koordinasi, kesepakatan dan komitmen dengan instansi terkait serta memiliki kompetensi partisipan dan feedback yang baik kedalam proses koordinasi selanjutnya, namun untuk insentif koordinasi masih belum ada kesepakatan dengan pihak terkait. Hal tersebut dinilai melalui dimensi strategi dari Tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran, Kebijakan dan kegiatan-kegiatan, dan Tahapan-tahapan tindaakan pokok program. Sertadari dimensi koordinasi yaitu waktu, tempat, komponen, fungsi dan kepentingan beserta dengan indikatornya.

  

Saran yang diberikan oleh Peneliti: 1) Kepada Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Selatan, untuk mempertahankan dan mengontrol kegiatan di TWA Pulau Bakut agar satwa Bekantan terjaga; 2) Kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan untuk meningkatkan promosi terkait kepariwisataan agar TWA Pulau Bakut lebih dikenal;

 

Kata kunci: Strategi Koordinasi, Konservasi, Sumber Daya Alam, Kalimantan Selatan.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI