Penelitian ini dilatar belakangi pembelajaran IPA yang belum dikaitkan dengan kearifan lokal Banjarmasin. Belum adanya modul yang digunakan sebagai perantara antara materi pelajaran IPA dengan kearifan lokal Banjarmasin di SMP Negeri 7 Banjarmasin. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian pengembangan modul IPA pada materi sistem pencernaan manusia berbasis kearifan lokal kuliner makanan khas Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) validitas modul IPA SMP berdasarkan hasil dari validasi, (2) kepraktisan modul IPA SMP berdasarkan angket respon, dan (3) efektifitas modul IPA SMP berdasakan hasil tes belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D yang terdiri dari tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran. Namun, pada penelitian kali ini hanya sampai pada tahap pengembangan saja dikarenakan keterbatasan waktu dan keterbatasan biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas modul memperoleh persentase 95,83% dengan kategori sangat valid. Kemudian kepraktisan modul memperoleh rata-rata sebesar 3,42 dengan kategori praktis, dan efektifitas modul diperoleh berdasarkan perhitungan N-Gain yaitu 0,65 dengan kategori sedang/efektif. Berdasarkan hasil dari persentase dan nilai raa-rata yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa modul IPA SMP berbasis kearifan lokal kuliner makanan khas Banjar dinyatakan sangat valid, praktis, dan efektif sehingga layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: Modul, kearifan lokal, contextual teaching learning