DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN Leucosyke capitellata DI KAWASAN HUTAN BUKIT TAMIANG KABUPATEN TANAH LAUT SEBAGAI BUKU ILMIAH POPULER
PENGARANG:NURFATMA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-01-23


Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Etnobotani memiliki 6 kajian yaitu kajian botani, kajian farmakologi, kajian ekologi, kajian antropologi, kajian ekonomi, dan kajian linguistik. Penelitian dilakukan di Desa Kandangan Baru Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Etnobotani Tumbuhan Leucosyke capitellata yang tumbuh di kawasan hutan bukit Tamiang Kabupaten Tanah Laut oleh penduduk disekitarnya yaitu masyarakat Desa Kandangan Baru Kecamatan Panyipatan dan mendeskripsikan validitas buku ilmiah populer yang dikembangkan tentang Etnobotani Tumbuhan Leucosyke capitellata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan melalui evaluasi formatif Tessmer dan dianalisis secara deskriptif. Langkah penelitian yang dilakukan, meliputi 1) self-evaluation, 2) expert review, 3) one-to-one evaluation. Data keenam kajian dianalis secara deskriptif. Data kajian ekologi diperkuat dengan menganalis status tumbuhan dengan ketetapan menggunakan International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN, 2014). Tumbuhan Leucosyke capitellata memiliki perawakan semak atau pohon kecil. Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat asma ini hidup di habitat yang sesuai yaitu dijumpai pada perkebunan, hutan dan juga lokasi agak terbuka, mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 2400. Berdasarkan status kelangkaan menurut IUCN, tumbuhan Leucosyke capitellata termasuk dalam status tidak kritis. Masyarakat Desa Kandangan Baru menggunakan tumbuhan ini sebagai kayu bakar yaitu dengan cara menjemur batang tumbuhan Leucosyke capitellata yang sudah tua dan juga sebagai bahan bangunan. Tumbuhan Leucosyke capitellata dipercaya oleh masyarakat Desa Kandangan Baru sebagai penolak hal-hal buruk pada hewan ternak. Masyarakat mengenal Leucosyke capitellata dengan nama balik angin, penamaan berasal dari bahasa banjar. Hasil penelitian menunjukkan  buku ilmiah yang dikembangkan tergolong sangat valid, berdasarkan hasil validasi ahli yang menunjukkan kriteria sangat valid dengan nilai 92,71% dan hasil uji kepraktisan isi yang menunjukkan hasil sangat baik dengan nilai 3,7.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI